Polandia Memanas, Pendukung Aborsi Coret Dinding Gereja Katolik: Protes UU anti-Aborsi!

- 28 Januari 2022, 10:57 WIB
Gelombang protes warnai Polandia menyusul terbitnya undang-undang yang melarang aborsi di negara tersebut. Para pendukung dan penolak undang-undang nyaris bentrok di beberapa tempat
Gelombang protes warnai Polandia menyusul terbitnya undang-undang yang melarang aborsi di negara tersebut. Para pendukung dan penolak undang-undang nyaris bentrok di beberapa tempat /Istimewa/Wikimedia Commons

"Sekarang Anda perlu tahu ke mana harus pergi. Anda perlu tahu psikiater apa yang akan mengeluarkan sertifikat itu," kata Grycuk.


Pengadilan Eropa (ECJ) melaporkan pada Juli 2021 bahwa mereka telah menerima lebih dari 1.000 pengaduan tentang UU itu, dan meminta Warsawa antara lain untuk segera memberikan 12 tanggapan.

Di antara pelamar yang dipilih ECJ adalah wanita yang tidak hamil, tetapi berencana untuk memulai sebuah keluarga, termasuk seorang wanita berusia 27 tahun yang menyatakan takut bahwa dia akan kehilangan perawatan medis yang diperlukan jika terjadi komplikasi.

Pasangannya menderita penyakit terkait kromosom, yang menempatkan peluangnya untuk melahirkan dengan sehat di bawah 50 persen. ECJ mencatat bahwa 'dia khawatir situasi ini akan berdampak negatif pada kehamilannya'.

"Pemohon menyampaikan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi Polandia ini memiliki efek mengerikan pada rencana keluarganya. Dia sangat khawatir sehingga dia mengesampingkan keputusan untuk memulai sebuah keluarga," tambahnya.

Euronews telah menghubungi Kementerian Keluarga dan Kebijakan Sosial Polandia untuk memberikan komentar.


"Tindakan pemerintah Polandia memberi kami kampanye iklan yang tidak dapat kami beli," kecam Mara Clarke, Direktur Jaringan Dukungan Aborsi (ASN).

ASN yang terdaftar di Inggris itu adalah bagian dari kelompok enam LSM yang secara kolektif membentuk Aborsi Tanpa Batas.

Beberapa badan amal — dari Polandia, Belanda, Republik Ceko, dan Austria — memberikan informasi tentang pilihan kehamilan, dukungan praktis bagi wanita yang terpaksa bepergian ke luar negeri, atau bahkan bantuan keuangan.

"Orang-orang melukis nomor telepon Aborsi Tanpa Batas di gereja-gereja dan halte bus, sementara yang lain 'meneriakkannya' selama protes menyusul keputusan pengadilan konstitusi," kata Clarke.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah