Iran Ucapkan Selamat ke Palestina: Turki dan Qatar Dendam ke Israel

- 21 Mei 2021, 23:37 WIB
RAYAKAN GENCATAN SENJATA - Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan, Palestina, Jumat, 21 Mei 2021./PHOTO & CAPTION: REUTERS)
RAYAKAN GENCATAN SENJATA - Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan, Palestina, Jumat, 21 Mei 2021./PHOTO & CAPTION: REUTERS) /REUTERS

Dan bagi mereka, hari ini dianggap sebagai hari pertama festival keagamaan Idul Fitri sejak agresi dimulai sebelum hari terakhir Ramadhan, sehingga mereka tidak benar-benar merayakan Idul Fitri,” Youmna al-Sayed melaporkan. 

Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata: Alhamdulillah, Gloria in Excelsis Deo!

Gencatan senjata ditengahi oleh Mesir pada Jumat dini hari ini, tepat setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (UNGA) mengadakan sesi khusus membahas kengerian yang dilakukan Israel di wilayah Palestina.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan sangat terkejut dengan terus menerus pemboman udara dan artileri oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza,  dan menyerukan gencatan senjata segera di Palestina.

"Saya sangat terkejut dengan berlanjutnya pemboman udara dan artileri oleh Pasukan Pertahanan Israel di Gaza," kata Guterres selama sesi khusus UNGA, mendesak gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.  

Dendam Qatar dan Turki  

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki berkata kepada PBB: "Israel menargetkan keluarga saat mereka tidur untuk menabur benih teror di antara rakyat kami. Tel Aviv sedang menduduki tanah kami, dan menganiaya warga Palestina." 

Menteri Luar Negeri Qatar,  Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan mitranya dari Turki Mevlüt Çavuşoğlu juga menyuarakan dukungan kuat untuk rakyat Palestina,  dan mengecam kebrutalan dan agresi Israel. 

Al Thani mengatakan,  aktivitas pemukiman Israel yang berkelanjutan di Palestina telah mencapai skala yang dapat digambarkan sebagai 'pembersihan etnis rakyat Palestina'. Dia menyebut serangan Israel di daerah pemukiman, media dan fasilitas medis di Gaza sebagai 'pelanggaran mencolok hukum internasional'. 

Sementara itu, Cavusoglu menegaskan, Turki tidak akan tinggal diam dalam menghadapi 'kekejaman dan kebrutalan yang tak terkatakan' di Palestina. "Sebuah tragedi telah terjadi di Palestina selama bertahun-tahun. Tragedi yang menghancurkan hati terus berlanjut di depan mata kami," kata Cavusoglu.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah