"Lebih dari selusin tabung gas air mata dan granat kejut mendarat di masjid saat polisi dan pengunjuk rasa berhadapan di dalam kompleks bertembok yang mengelilinginya," kata seorang fotografer Associated Press di tempat kejadian.
Menurutnya, asap mengepul di depan masjid dan kuil berkubah emas di situs tersebut, dan bebatuan berserakan di alun-alun di dekatnya. Di dalam satu area kompleks, sepatu dan puing-puing berserakan di atas karpet berornamen.
Lebih dari 300 warga Palestina terluka, termasuk 228 lainnya dilarikan ke rumah sakit dan klinik untuk perawatan, menurut pihak Bulan Sabit Merah Palestina.
Polisi mengatakan, 21 petugas terluka, termasuk tiga orang yang dirawat di rumah sakit. Paramedis Israel mengatakan, tujuh warga sipil Israel juga terluka.
Dalam upaya nyata menghindari konfrontasi lebih lanjut, otoritas Israel mengubah rute pawai yang direncanakan oleh ultra-nasionalis Yahudi, melalui Muslim Quarter di Kota Tua, untuk menandai Hari Yerusalem, yang merayakan pendudukan Israel atas Yerusalem timur.
Konfrontasi pada Senin adalah yang terbaru setelah berminggu-minggu bentrokan terjadi hampir setiap malam antara Palestina dan pasukan Israel di Kota Tua Yerusalem, pusat emosional konflik mereka, selama bulan suci Ramadhan.
Bulan tersebut cenderung menjadi waktu kepekaan agama yang meningkat.
Baru-baru ini, ketegangan dipicu oleh rencana penggusuran puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, tempat pemukim Israel melakukan pertempuran hukum yang panjang untuk mengambil alih properti.
Mahkamah Agung Israel menunda keputusan penting pada Senin dalam kasus tersebut, dengan alasan 'keadaan'.
Selama beberapa hari terakhir, ratusan warga Palestina, dan beberapa lusin petugas polisi terluka dalam bentrokan di dalam dan sekitar Kota Tua, termasuk kompleks suci, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci yang Mulia.