Sambil Berteriak, Remaja Sakit Jiwa Tembak Mati Empat Orang!

- 17 April 2021, 03:27 WIB
PENEMBAKKAN MASSAL -  Tanpa alasan yang jelas, seorang remaja lelaki berusia 19 tahun melepaskan tembakan di Kantor FedEx, dekat bandara Indianapolis, Ibu Kota Negara Bagian Indiana, dan menewaskan empat orang./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/
PENEMBAKKAN MASSAL - Tanpa alasan yang jelas, seorang remaja lelaki berusia 19 tahun melepaskan tembakan di Kantor FedEx, dekat bandara Indianapolis, Ibu Kota Negara Bagian Indiana, dan menewaskan empat orang./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Ini adalah hari yang menghancurkan, dan sangat sulit berkata-kata untuk menggambarkan emosi yang kita semua rasakan," tulisnya dalam email kepada karyawan.

Pembunuhan itu merupakan peristiwa  terbaru dari serangkaian penembakan massal baru-baru ini di seluruh negeri, dan penembakan massal ketiga pada 2021  di Indianapolis. Lima orang, termasuk seorang wanita hamil, ditembak dan dibunuh di kota itu pada Januari 2021. 

Kemudian,seorang pria dituduh membunuh tiga orang dewasa, sebelum menculik putrinya saat bertengkar di sebuah rumah pada Maret 2021.

Di negara bagian lain pada Maret 2021, delapan orang ditembak mati di bisnis pijat di daerah Atlanta, dan 10 orang tewas dalam baku tembak di supermarket di Boulder, Colorado.

Presiden Joe Biden menyatakan telah diberitahu tentang penembakan itu,  dan menyebut kekerasan bersenjata sebagai 'epidemi'  di AS.

“Terlalu banyak orang Amerika yang sekarat setiap hari karena kekerasan senjata. Itu menodai karakter kita,  dan menembus jiwa bangsa kita, ”katanya dalam sebuah pernyataan. 

Ketua DPR AS Nancy Pelosi menegaskan kengeriannya oleh penembakan itu,  dan menyerukan tindakan kongres tentang pengendalian senjata. 

"Saat kami berdoa untuk semua keluarga yang terkena dampak, kami harus bekerja segera untuk memberlakukan undang-undang pencegahan kekerasan senjata yang masuk akal, untuk menyelamatkan nyawa, dan  mencegah penderitaan ini," kata Ketua Partai Demokrat itu dalam sebuah tweet. 

Seorang saksi mata mengaku sedang bekerja di dalam gedung ketika mendengar beberapa tembakan secara berurutan. 

"Saya melihat seorang pria keluar dengan senapan di tangannya,  mulai menembak sambil meneriakkan kata-yang saya tidak mengerti," kata Levi Miller kepada WTHR-TV. “Saya akhirnya hanya  merunduk untuk memastikan dia tidak melihat saya, karena saya pikir dia akan melihat, dan akan menembak saya.” 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah