Termasuk penggunaan nama-nama yang merendahkan untuk virus korona, yang telah berperan dalam meningkatnya sentimen anti-Asia, dan insiden kebencian yang menargetkan orang Asia-Amerika.
Mantan presiden Donald Trump misalnya, telah berulang kali menyebut Covid-19 sebagai 'virus China, termasuk selama wawancara pada Selasa, 16 Maret 2021 malam dengan stasiun televisi AS, Fox News.
Inisiatif, seperti peningkatan kehadiran polisi, patroli relawan, dan jalur kejahatan khusus, juga telah disarankan oleh pejabat lokal dan warga.
Sejumlah perusahaan besar, seperti Golden State Warriors dan Apple yang berbasis di Bay Area, berjanji untuk menyumbangkan dana untuk tujuan kampanye anti-rasisme tersebut.***
Sumber: The Associated Press