KALBAR TERKINI - Pemerintah China mengutuk rencana kunjungan senator Prancis Alain Richard ke Pulau Taiwan. Kunjungan ini dinilai bakal meretakkan hubungan kedua negara.
Sementara pengamat China menilai, kecaman Beijing ini masuk akal karena oportunis, dan melanggar kedaulatan Tiongkok atas Taiwan. Kunjungan itu juga dinilai hanya untuk kepentingan individu semata, walaupun notabene akan berdampak 'sangat menganggu' hubungan hangat antarkedua negara.
Baca Juga: Rasisme Mewabah di AS, Waspadalah Perantau Asia!
Baca Juga: Jahatnya! Gunakan Hak Veto, China Blokir Intervensi Pasukan PBB ke Myanmar!
Baca Juga: Jangan Paksakan Dayak jadi Yahudi atau Arab, Sekjen DIO: Harus Berkebudayaan Dayak!
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Selasa, 16 Maret 2021, kecaman ini terungkap dalam sepucuk surat dari Duta Besar China untuk Prancis, Lu Shaye kepada Richard. Richard berencana mengunjungi Pulau Taiwan pada musim panas.
Mengutip situs berita Prancis La Lettre, beberapa media di Taiwan melaporkan, Lu mengirim surat yang isinya 'keras' kepada Richard pada 18 Februari 2021. Surat itu terkait pula upaya China melobi senator Prancis tersebut untuk membatalkan rencana kunjungan itu. Rencana Richard, yang juga kepala Lembaga Persahabatan antar-Senat Prancis-Taiwan, juga dikutuk oleh Lu.
Perjalanan itu dinilainya akan menjadi ancaman atas situasi di lintas selat saat ini. Selain itu kunjungan Richard hanya akan mengirim pesan yang salah ke pasukan separatis pulau itu, sebutan Lu untuk Angkatan Bersenjata Taiwan.
Lu lebih lanjut mendesak Prancis untuk menghindari keterlibatan resminya dengan otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taiwan dalam bentuk apa pun. "Ini adalah langkah khas oleh media separatis yang berpikiran sempit di Taiwan, untuk menggambarkan pulau itu sebagai korban," kecam Wang Jianmin, seorang ahli urusan Taiwan di Akademi Ilmu Sosial China.