Rasisme Mewabah di AS, Waspadalah Perantau Asia!

- 17 Maret 2021, 21:05 WIB
PROPAGANDA - Pada 15 Agustus 2020, dua kubu pengunjuk rasa saling berhadapan di Stone Mountain Village, Negara Bagian Georgia, AS. Mereka mempropagandakan  supremasi kulit putih. Jumlah mereka mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh AS pada 2020, menurut laporan terbaru Anti-Defamation League./JENNI GIRTMAN / ATLANTA JOURNAL-CONSTITUTION VIA AP/
PROPAGANDA - Pada 15 Agustus 2020, dua kubu pengunjuk rasa saling berhadapan di Stone Mountain Village, Negara Bagian Georgia, AS. Mereka mempropagandakan supremasi kulit putih. Jumlah mereka mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh AS pada 2020, menurut laporan terbaru Anti-Defamation League./JENNI GIRTMAN / ATLANTA JOURNAL-CONSTITUTION VIA AP/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

NEW YORK, KALBAR TERKINI - Rakyat AS dihantui kehadiran kaum rasis dari kalangan kulit putih. Jumlah berikut propagandanya kian meningkat di seluruh negara bagian sejak tahun lalu. Menyatunya kaum rasis yang didominasi kaum muda ini sangat membahayakan kelangsungan AS.

Kecemasan ini semakin kuat apalagi munculnya kemunculan terang-terangan kelompok neo-Nazi bernama Folks Front lewat penyebaran stiker bertuliskan White Lives Matter. Di masa Perang Dunia II, Benua Eropa dihantui genosida oleh Nazi Jerman terhadap warga keturunan Yahudi, suatu gerakan berbahaya yang kini menyebar ke AS lewat neo-Nazi. 

Pembunuhan delapan wanita, yang empat di antaranya berasal dari Asia di Kota Georgia, Negara Bagian Atlanta, Rabu, 17 Maret 2021, sudah menjadi 'lampu merah' atas bahaya kemunculan rasisme di AS. pembunuhan ini diwarnai modus bahwa Covid-19 berasal dari China sehingga dduga semua orang Asia diklaim pantas disamaratakan untuk dibantai. 

Baca Juga: Komentari Pernyataan Terkait Warna Kulit Meghan Markle, Michelle Obama: Sungguh Menyayat Hati

Baca Juga: Jangan Paksakan Dayak jadi Yahudi atau Arab, Sekjen DIO: Harus Berkebudayaan Dayak!

Baca Juga: Mengenal Islami Milati, Upaya Menghilangkan Kecanduan Alkohol Muslim di Amerika

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu ini, propaganda supremasi kulit putih, yang mewarnai kemunculan kuat rasisme di AS, telah mencapai tingkat mengkhawatirkan di seluruh negara Paman Sam sejak tahun 2020. 

Menurut sebuah laporan baru yang disediakan Anti-Defamation League (ADL) kepada The Associated Press, ada 5.125 kasus rasis, anti-Semit, anti-LGBT, dan pesan kebencian lainnya. Pesan-pesan ini tersebar melalui selebaran fisik, berupa stiker, spanduk, dan poster. 

Kasus tersebut diyakini hampir dua kali lipat dari 2.724 kasus yang dilaporkan pada 2019. "Propaganda online jauh lebih sulit untuk diukur, dan kemungkinan kasus tersebut telah mencapai jutaan," kata organisasi anti-kebencian itu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah