ATLANTA, KALBAR TERKINI - Perlakuan rasis terhadap orang Asia di Eropa, Australia dan AS, kian membahayakan menyusul pandemi Covid-19 yang dianggap berasal dari Tiongkok. Delapan wanita yang empat di antaranya dari Asia pun dibantai dengan senjata api di Kota Georgia, Ibu Kota Negara Bagian Atlanta, AS, Selasa, 16 Maret 2021 malam waktu setempat.
Robert Aaron Long (2) dari Woodstock, kota di daerah Bibb, Negara Bagian Alabama, ditahan beberapa jam usai peristiwa di tiga panti pijat di Atlanta. Long dimasukkan ke sel tahanan di kantor polisi Crisp County, sekitar 240 kilometer selatan Atlanta.
Baca Juga: Akui Mendapatkan Suntikan Vaksin AstraZeneca, Camilla: Saya Tidak Peduli dan Benci Disuntik
Baca Juga: Sudah Tewas 'Didor', Kepala Remaja Myanmar ini Dibenturkan ke Dinding, Tentara: Susah Dibunuh!
Baca Juga: Percaya 'Hoax Microchip' Bill Gates, Banyak Staf Penjara di AS Tolak Divaksin!
Rekaman video dari CCTV memperlihatkan kendaraan tersangka yang diparkir di kompleks panti-panti pijat tersebut. Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu, 17 Maret 2021, pihak kepolisian memastikan bahwa dari bukti tersebut dan juga video lainnya, menunjukkan kemungkinan besar tersangka adalah pelaku yang sama dalam kejahatan lain di Kabupaten Cherokee, Negara Bagian Texas.
Otoritas Atlanta dan Cherokee County sedang melakukan penyidikan untuk memastikan bahwa kasus tersebut terkait.
Dalam sebuah video yang di posting di Facebook, Sheriff Crisp County, Billy Hancock menyatakan, para deputi dan pasukan negara diberitahu sekitar jam delapan malam bahwa seorang tersangka pembunuhan di utara Georgia sedang menuju ke daerah mereka.
Deputi dan polisi kemudian berkumpul di sepanjang jalan antarnegara bagian, dan sekitar pukul 20.30, dan berusaha 'melakukan kontak dengan tersangka' yang mengendarai mobil Hyundai Tucson hitam 2007.