Diduga Bekukan Darah Manusia, Sebagian Eropa Hentikan Vaksin AstraZeneca

- 16 Maret 2021, 19:48 WIB
PEMBEKUAN DARAH -  Sejak Selasa, 16 Maret 2021, Swedia   menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena diduga menyebabkan pembekuan darah pengguna./ ALASKA HIGHWAY NEWS/GOVERNMENT OF BC/
PEMBEKUAN DARAH - Sejak Selasa, 16 Maret 2021, Swedia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena diduga menyebabkan pembekuan darah pengguna./ ALASKA HIGHWAY NEWS/GOVERNMENT OF BC/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

BERLIN, KALBAR TERKINI -  Mulai Selasa, 16 Maret 2021, Swedia dan Jerman menghentikan penggunaan AstraZeneca. Vaksin anti-Covid-19 ini  dilaporkan menyebabkan pembekuan darah bagi pengguna.

Produsennya pun mengakui adanya 37 laporan terkait masalah itu di antara lebih 17 juta penerima vaksin ini di seluruh Uni Eropa dan Inggris. Namun, AstraZeneca menyatakan, tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut meningkatkan risiko pembekuan darah.  

“Ini (37 laporan) jauh lebih rendah daripada yang diharapkan terjadi secara alami pada populasi umum sebesar ini, dan serupa dengan vaksin Covid-19 berlisensi lainnya,” tegas AstraZeneca, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, 16 Maret 2021.

Baca Juga: Percaya 'Hoax Microchip' Bill Gates, Banyak Staf Penjara di AS Tolak Divaksin!

Baca Juga: Hadeh, Gigi Anak-anak SD ini Retak setelah Kunyah Mi Goreng Instan

Baca Juga: Waduh, Dua Kali Divaksin, Wagub NTB Masih Terpapar Covid-19

Swedia menjadi negara terbaru yang menghentikan penggunaan vaksin tersebut saat regulator Eropa meninjau data keamanan menyusul laporan pembekuan darah yang membahayakan di beberapa negara penerima.

Sebaliknya, perusahaan dan regulator internasional terus menyatakan, vaksin itu aman, dan banyak negara terus menggunakannya untuk kampanye vaksinasi.

Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA) berencana bertemu pada Kamis, 18 Maret 2021. Pertemuan ini untuk meninjau temuan para ahli tentang vaksin, dan akan memutuskan tindakan yang perlu diambil.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x