MYINGYAN, KALBAR TERKINI - Senin, 15 Maret 2021, Tun Ye Naing (18) terkapar di tanah. Nafasnya tersengal-sengal. Matanya nanar. Tubuh remaja lelaki penjual rokok ini bersimbah darah, karena ditembus timah panas dari aparat junta militer.
Tak diketahui siapa aparat yang menembak, saking banyaknya jumlah mereka. Melihatnya masih hidup, seorang tentara mendekati Ye Naing, menjambak rambutnya. Kepala Ye Naing kemudian dibenturkan berkali-kali ke dinding, dan tubuhnya dicampakkan ke tanah setelah Ye Naing terlihat tewas.
Baca Juga: 38 Pendemo Tewas Sehari, Situasi Myanmar Kian Memanas Meski Pemimpin Dunia Terus Mengutuk
Baca Juga: Militer Myanmar Boros Beli Persenjataan, Ini Tiga Negara Pemasok Utamanya
Baca Juga: Ayahnya Tewas Ditembak Junta, Tangis Balitanya Pecah di Pemakaman
"Anak ini susah dibunuh," kata tentara itu sebelum menyeret tubuh remaja ini entah ke mana.
“Ada noda darah di dinding,” kata seorang pengunjuk rasa yang melihat dan menceritakan peristiwa itu. “Tapi, kami tidak melihat dengan tepat apa yang terjadi, karena kami sedang berlari. Kami hanya melihat bahwa dia kemudian dibawa pergi dengan truk. "
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Myanmar Now, Selasa, 16 Maret 2021, belakangan diketahui bahwa Ye Naing dibawa ke Rumah Sakit Myingyan, dan jenazahnya diambil oleh anggota keluarganya, sekitar pukul 19:30 waktu setempa atas bantuan organisasi amal.
Ye Naing adalah seorang pencari nafkah di keluarganya, yang setiap hari mengantarkan rokok tradisional Myanmar kepada pedagang lokal.