Sudah Tewas 'Didor', Kepala Remaja Myanmar ini Dibenturkan ke Dinding, Tentara: Susah Dibunuh!

- 17 Maret 2021, 00:53 WIB
TEWAS - Perempuan muda Yadanar Htoon (20) ditembak aparat dalam aksi unjuk rasa di Kota Myingyan, Provinsi  Mandalay, Myanmar, Senin, 15 Maret 2021./MYANMAR NOW/
TEWAS - Perempuan muda Yadanar Htoon (20) ditembak aparat dalam aksi unjuk rasa di Kota Myingyan, Provinsi Mandalay, Myanmar, Senin, 15 Maret 2021./MYANMAR NOW/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Tewas di Warung

Masih pada Senin di Myingyan. Suara-suara tembakan menggelegar di jalanan. Hla Soe  (56) pun tergesa-gesa menutup warungnya. Toh takdir  mengharuskan wanita ini tewas oleh sebutir peluru yang menerjang tubuhnya. 

Warga sekitar pun berduka. Betapa tidak, Soe dikenal sebagai  seorang ibu rumah tangga yang baik. Dia tak pernah ikut berdemo, selain rajin menunggui warung kelontongnya, serta begitu welas asih mengurus suami dan puteranya yang masih berusia tiga tahun, suatu anugerah Allah kala usianya sudah memasuki senja.  

"Hla Soe tidak ikut dalam protes. Dia seorang pedagang, dan ditembak ketika mencoba menutup jendela warungnya,"  kata seorang penduduk setempat. 

Sebanyak  20  warga Myanmar tewas pada Senin dan Selasa kemarin. Jumlah ini sudah termasuk enam warga  di Myingyan:  Hla Soe (56),  Yan Myo Aung (16), Aung Myo Zaw (17) dan Tun Ye Naing (18). Yadanar Htoon (20), dan Kyaw Saw (26). 

Hari itu, polisi dan tentara membabi-buta memberondong setiap kendaraan yang bolak-balik membawa korban dari kalangan pengunjuk rasa. Warga yang rumahnya menampung para korban pun tak luput dari tembakan.

Tiga dari enam warga ini  pun tewas pada Senin sore, dan seorang lainnya meninggal pada malam hari di sebuah klinik luar ruang darurat, tempat para dokter yang mogok dari rumah sakit pemerintah, merawat para pengunjuk rasa yang terluka. 

Dua korban tewas ditambahkan ke daftar korban di malam hari pada Senin, ketika pasukan junta menyuruh anggota keluarga mereka untuk datang, dan mengambil jenazah dari Rumah Sakit Myingyan.

"Saya rasa, dua orang terluka yang dibawa militer ke rumah sakit, meninggal di tempat," kata seorang dokter kepada Myanmar Now. “Satu ditembak di kepala, satunya lagi ditembak di sisi kiri dada." 

Rumah Sakit Myingyan telah ditutup karena staf medisnya  bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil. "Rumah sakit ini sudah diambil alih oleh polisi dan tentara," tambah dokter tersebut. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah