Ayahnya Tewas Ditembak Junta, Tangis Balitanya Pecah di Pemakaman

- 14 Maret 2021, 23:58 WIB
TANGIS DI PEMAKAMAN -  Ratap tangis pecah termasuk dari seorang balita perempuan (kedua dari kanan) saat peti jenazah Ye Swe Oo pelan-pelan diturunkan ke liang lahat di Kompleks Pemakaman  China, Aye Yeik Nyein di Mandalay, Kota kedua terbesar di Myanmar, Minggu, 14 Maret 2021 sore./MYANMAR NOW/
TANGIS DI PEMAKAMAN - Ratap tangis pecah termasuk dari seorang balita perempuan (kedua dari kanan) saat peti jenazah Ye Swe Oo pelan-pelan diturunkan ke liang lahat di Kompleks Pemakaman China, Aye Yeik Nyein di Mandalay, Kota kedua terbesar di Myanmar, Minggu, 14 Maret 2021 sore./MYANMAR NOW/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

MANDALAY, KALBAR TERKINI - Ratap tangis pecah termasuk dari seorang balita perempuan saat peti jenazah Ye Swe Oo (29), pengunjuk rasa yang ditembak junta,  pelan-pelan diturunkan ke liang lahat di Kompleks Pemakaman  China, Aye Yeik Nyein di Mandalay, Kota kedua terbesar di Myanmar, Minggu, 14 Maret 2021 sore.

Ayah dari balita ini adalah satu dari dua warga Myanmar yang tewas pada hari Minggu subuh ini, selain pengunjuk Kay Kyi (53).  Menurut ibu dari Ye Swe Oo, puteranya  ditembak di dada saat mencoba menyelamatkan pengunjuk rasa yang terluka, dan wafat dalam perjalanan ke rumah sakit. Keduanya menjadi korban dari kekerasan aparat terhadap para pengunjuk rasa.

Baca Juga: Hadapi Junta Myanmar, 10 Kelompok Etnis Bersenjata Sepakat Bela Rakyat

Baca Juga: Rasain, Tentara Myanmar Ditempeleng Hantu: Kisah Mistis pun kian Marak!

Baca Juga: 60 Warga Myanmar Penentang Tentara Tewas, PBB Masih Tetap Bungkam

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Myanmar Now, Minggu, wanita ini sambil terisak menceritakan bahwa puteranya  berjualan sepatu. Sementara korban lain, Kay Kyi, ditembak di kepala selama protes hari Sabtu malam, 13 Maret 2021.

Selama lebih enam jam pada Sabtu sore, pasukan keamanan menyerang ribuan pengunjuk rasa di kawasan Seinpan.  Relawan dan penduduk memperkirakan,  jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi, tetapi hanya lima kematian yang telah dikonfirmasi, dan mayat mereka diidentifikasi saat pelaporan.

Sementara jenazah beberapa demonstran yang terbunuh, dikirim kembali ke rumah mereka oleh organisasi masyarakat sipil, beberapa dibawa oleh polisi dan militer, sehingga warga setempat mempertanyakan berapa banyak mayat yang mungkin disembunyikan oleh pasukan keamanan.

Di kompleks pekuburan yang sama juga dimakamkan jenazah Ma Kyal Sin (19), seorang remaja puteri yang menjadi ikon gerakan protes kudeta militer Myanmar yang selalu berdemo mengenakan kaus hitam bertuliskan Everything Will be OK setelah dia ditembak mati di kota Mandalay.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x