60 Warga Myanmar Penentang Tentara Tewas, PBB Masih Tetap Bungkam

- 10 Maret 2021, 15:35 WIB
Biarawati di Myanmar memohon kepada polisi untuk tidak menyakiti pengujuk rasa
Biarawati di Myanmar memohon kepada polisi untuk tidak menyakiti pengujuk rasa /Dok. Myitkyiana News Journal

KALBAR TERKINI – Ancaman untuk melakukan tindakan lebih keras oleh Dewan Keamanan PBB ternyata hanya gertak sambal.

Buktinya hingga hari ini, PBB tak mengeluarkan pernyataan tegas sama sekali terkait kondisi terkini di Myanmar.

Bahkan, pekan ini, Dewan Keamanan PBB gagal menyetujui pernyataan yang akan mengutuk kudeta di Myanmar, menyerukan pengekangan oleh militer dan mengancam akan mempertimbangkan "tindakan lebih lanjut."

Baca Juga: Militer Paksa Gunakan Senapan Mesin, Polisi Myanmar: Kami Disuruh Tembak Mati Demonstran!

Baca Juga: Negaranya Rusuh, Malaysia Tunda Deportasi Warga Myanmar

Baca Juga: Kejam, Junta Myanmar Desak Polisinya Dikembalikan: India tak Tega, Kuatir Nasib Mereka

Sementara di Myanmar, pasukan mengepung kompleks staf pekerja kereta api yang mogok yang menentang junta militer pada Rabu ketika anggota parlemen yang digulingkan menunjuk penjabat wakil presiden untuk mengambil alih tugas politisi yang ditahan.

Pembicaraan PBB tentang kondisi di Myanmar kemungkinan akan berlanjut, kata para diplomat, setelah China, Rusia, India dan Vietnam semuanya menyarankan amandemen pada Selasa malam atas draf yang diajukan Inggris.

Termasuk penghapusan referensi untuk kudeta dan ancaman untuk mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x