Hanya empat perawat dan satu dokter militer yang bekerja di rumah sakit itu.
Tidak ada lagi pasien yang datang karena pintu masuk dijaga ketat oleh angkatan bersenjata.
Sedikitnya 17 warga lainnya terluka dalam tindakan keras pada Senin di Myingyan, dan lima di antanya dalam kondisi kritis.
Baru Tamat SMA
Yan Myo Aung yang tewas, baru saja tamat SMA pada 2020, dan tinggal bersama ibunya. "Ibunya tidak dapat menghentikannya untuk ikut protes anti-kudeta karena anak ini sangat bersemangat," kata seorang penduduk yang menghadiri pemakamannya.
Korban tewas lainnya, Aung Myo Zaw telah menyelesaikan kelas 10, dan berharap pandemi Covid-19 berakhir, dan sekolah dibuka kembali.
"Dia yang termuda dari tujuh keluarga, yang semuanya ikut demo anti-kudeta," kata seorang kerabat.***
Sumber: Myanmar Now