CHICAGO, KALBAR TERKINI - Gelombang kebencian terhadap orang Asia di AS-khususnya bagi kaum imigran Muslim dari Asia Tengah, China dan Jepang-diduga sudah direncanakan dan ditargetkan.
Indikasi terbaru adalah terbunuhnya empat wanita AS keturunan Korea -dari total delapan korban yang tewas- di tiga spa di Kota Atlanta, Ibu Kota Negara Bagian Georgia, Selasa, 16 Maret lalu.
Pandemi Covid-19 telah memicu kebencian tersebut, terutama bagi imigran China yang kampung halamannya dituding sebagai sarang virus flu yang mematikan tersebut.
Sikap permusuhan dari kaum kulit putih yang mengklaim diri sebagai superior di AS terhadap imigran Asia terutama China, sudah terjadi sejak 300 ratus tahun silam disusul pelecehan rasial terhadap imigran Jepang, paska Perang Dunia II.
Baca Juga: 'Raya and the Last Dragon', Hasil Keroyokan Kaum Milenial AS Blasteran Tiongkok
Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Saja Dibuat Menangis, Perhatikan Video Mengharukan Ini
Baca Juga: Empat Wanita Asia di AS Ditembak Mati, Diduga Pelakunya Rasis
Saking banyaknya orang China yang menjadi korban pada tiga abad silam, Pemerintah AS ketika itu memberlakukan Undang-undang Pengecualian China pada1882, yang dirancang untuk mencegah pekerja China-Amerika memasuki AS, sebagai akibat dari xenofobia atau fobia China yang meluas.
Serangan Rasis Terbaru