Mendapat Ancaman Tindakan PBB, Militer Myanmar Bergeming

- 6 Maret 2021, 15:02 WIB
Polisi berjaga selama protes terhadap kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 8 Februari 2021.
Polisi berjaga selama protes terhadap kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Naypyitaw, Myanmar, 8 Februari 2021. /REUTERS / Stringer/REUTERS

Baca Juga: Tentara Myanmar kian Beringas, PBB: 18 Pendemo Tewas!

“Harapan politik mulai bersinar. Kami tidak bisa kehilangan momentum revolusi, ”tulis salah satu pemimpin protes, Ei Thinzar Maung, di Facebook. 

“Mereka yang berani bertarung akan mendapatkan kemenangan. Kami pantas mendapatkan kemenangan. "

Setidaknya satu orang tewas oleh pasukan keamanan dalam protes pada hari Jumat. 

Seorang pejabat dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi dan keponakan remajanya juga ditikam sampai mati oleh pendukung militer, media lokal melaporkan.

KEBIADABAN

Pembunuhan pengunjuk rasa telah memicu kemarahan internasional.

"Penggunaan kekerasan terhadap rakyat Myanmar harus dihentikan sekarang," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam sebuah tweet, menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya dan untuk pemulihan demokrasi.

Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya telah menjatuhkan sanksi terbatas pada junta dan penyelidik hak asasi manusia PBB yang independen di Myanmar, Thomas Andrews, telah menyerukan embargo senjata global dan sanksi ekonomi yang ditargetkan.

Tetapi dalam upaya untuk menjaga persatuan dewan di Myanmar, para diplomat mengatakan sanksi tidak mungkin dipertimbangkan dalam waktu dekat karena tindakan seperti itu mungkin akan ditentang oleh China dan Rusia, yang memiliki hak veto.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah