Keluarkan Mosi Tidak Percaya ke China, Parlemen Belanda: Mereka Cegah Kelahiran Muslim Uyghur

- 26 Februari 2021, 09:36 WIB
Sejumlah muslim China tengah mengikuti kegiatan keagamaan di masjid.
Sejumlah muslim China tengah mengikuti kegiatan keagamaan di masjid. /Antara/

KALBAR TERKINI – Parlemen Belanda mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap pembantaian muslim Uygur, China.

Dilansir dari Ruters, Parlemen Belanda menyebut apa yang dilakukan China terhadap Muslim Uygur adalah bentuk genosida.

Yang dilakukan Parlemen Belanda tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan negara dari benua Eropa dalam menanggapi kondisi muslim Uyghur.

Baca Juga: Situasi di Myanmar Berbalik, Warga pro-Junta Gunakan Pisau Serang Pendemo

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa setidaknya ada sekira satu juta kaum muslim Uyghur ditahan di banyak kamp di sebelah barat Xinjiang.

Banyak aktivis Hak Asasi Manusia dan politisi Barat menganggap bahwa China telah melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi.

Namun rezim Xi Jinping terus membantah semua tuduhan tersebut dan selalu mengatakan bahwa seluruh kamp tersebut hanyalah tempat pelatihan kejuruan.

Baca Juga: Dubes Italia Tewas, Milisi Hutu Balik Tuduh Pelakunya Tentara Kongo

"Genosida terhadap minoritas Uyghur sedang terjadi di China," bunyi mosi tersebut, 25 Februari 2021 dilansir dari Galamedia, Jumat 26 Februari 2021.

Parlemen Belanda menjelaskan bahwa maksud sesungguhnya dari pemerintah China adalah mencegah kelahiran baru dari muslim Uyghur.

"Tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dan memiliki kamp hukuman," dalam keterangan tersebut.

Baca Juga: Waspada, Armada China sedang Bergerak ke Arah LCS!

Bunyi dalam mosi tidak percaya Belanda tersebut senada dengan PBB dan memang sudah ada di dalam Resolusi PBB 260 yang dikenal sebagai konvensi genosida.

Namun, Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin menggunakan istilah genosida.

Blok menunggu situasi terbaru yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau pengadilan internasional.

Baca Juga: 'Raja Samudera' Merapat di LCS, Selamat Datang Ratu Elizabeth!

"Situasi orang Uyhur memang sangat memprihatinkan," ujar Blok setelah mosi tidak percaya disahkan oleh Parlemen Belanda, 25 Februari 2021.

Selain Belanda, Kanada pun turut mengeluarkan resolusi awal pekan ini yang memberikan label terhadap China sebagai pelaku genosida kaum muslim Uyghur.

Anggota Perlemen Belanda Sjoerd Sjoerdsma sekaligus sebagai penulis mosi, mengusulkan agar Olimpiade Musim Dingin 2022 tidak diselenggarakan di Beijing, China.

Baca Juga: 'Raja Samudera' Merapat di LCS, Selamat Datang Ratu Elizabeth!

Dirinya akan melakukan lobi dengan Komite Olimpiade Internasional untuk segera memindahkan tempat penyelenggaraan.

Sjoerd yang berasal dari Partai D-66, menegaskan kembali bahwa China telah melakukan genosida terhadap muslim Uyghur.

"Mengakui kekejaman yang terjadi terhadap Uyghur di China apa adanya, yaitu genosida, mencegah dunia melihat ke arah lain dan memaksa kami untuk bertindak," tuturnya.

Baca Juga: Stop Penerbangan Internasional Akibat Kerugian 5,5 Miliar Dolar, Qantas: Dampak Covid-19 Mengejutkan

Baca Juga: Delapan Tahun Buron, Perampok Sadis Jerman Ditangkap di Belanda

Menteri Luar Negeri China Wang Yi membantah kembali bahwa China sama sekali tidak melakukan semua anggapan negara lain selama ini.

Hal tersebut dia sampaikan di Lanting Forum bersama PBB di Beijing pada Senin, 22 Februari 2021.

Wang menyebutkan bahwa saat ini masih berdiri 24.000 masjid yang dinikmati oleh semua kelompok etnis termasuk muslim Uyghur.

"Fakta dasar ini menunjukan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang," katanya.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah