Duduki Kota Milik Ukraina, Rusia Empat Kali Langgar Gencatan Senjata

- 19 Februari 2021, 17:20 WIB
MELANGGAR -  Sesosok jenazah tentara terkapar di atas salju dalam perang Ukraina-Rusia. Pada Selasa, 16 Februari 2021, Rusia dilaporkan empat kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina di luat Kota Donbas, Ibu Kota Provinsi Oblast- Donetsk, Ukraina./UKRINFORM/
MELANGGAR - Sesosok jenazah tentara terkapar di atas salju dalam perang Ukraina-Rusia. Pada Selasa, 16 Februari 2021, Rusia dilaporkan empat kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina di luat Kota Donbas, Ibu Kota Provinsi Oblast- Donetsk, Ukraina./UKRINFORM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

DONETSK, KALBAR TERKINI -  Militer Rusia selama 16 Februari 2021 dilaporkan telah empat kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina di kawasan Operasi Pasukan Gabungan (JFO) Ukraina di sejumlah kawasan di luar Kota Donbas, Ibu Kota Provinsi Oblast- Donetsk, Ukraina.

Dilansir Kalbarterkini.com dari media Pemerintah Ukraina Ukrinform, Jumat,  19 Februari 2021, militer Rusia atau disebut di media tersebut sebagai 'penjajah', telah melepaskan beragam jenis senjata yang bisa dirinci jenisnya bersama kelompok separatis dukungan dari negara pimpinan Vladimir Putin itu.

Di wilayah Ukraina yang diduduki kelompok separatis pro-Rusia sejak 2014 ini, berbagai jenis senjata digunakan selama melanggar gencatan senjata tersebut. Di antaranya,  jenis senapan mesin, granat atau peluncur granat genggam. Lokasinya di kawasan Shumy, 41 kilometer dari sebelah utara Donetsk.

Baca Juga: Siap Sidangkan Gerombolan Hizbut Tahrir, Banyak Muslim Rusia Terlanjur Direkrut

"Penggunaan senapan mesin berat dilancarkan Rusia di luar kawasan Pivdenne, 40 kilometer dari timur laut Donetsk, serta senjata ringan di kawasan Mayorske, 45 kilometer dari sebelah utara Donetsk,” demikian pernyatan pers dari Markas Besar JFO.

Tentara Ukraina mengklaim pihaknya terpaksa membalas, sebagai tanggapan atas serangan musuh. Tak ada korban dari pihak Ukraina. Perwakilan OSCE sendiri mendapat informasi tentang fakta-fakta pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Rusia melalui Pusat Pengendalian dan Koordinasi Bersama (JCCC) dari pihak Ukraina.

Namun selama Jumat ini, dilaporkan tidak terjadi pelanggaran gencatan senjata di wilayah operasi gabungan. Situasi di kawasan JFO tetap dikuasai oleh pasukan Ukraina.

Baca Juga: Kerap Mencuri di Pedesaan, Tentara Bayaran Turki Tega pula Culik Warga Suriah

Dikuasai Separatis pro-Rusia

Donetsk merupakan kota terbesar kelima di Ukraina yang secara administratif merupakan Ibu Kota  Oblast- Donetsk. Kota ini juga merupakan kota terbesar kelima di wilayah Cekungan Donets, atau juga disebut Donbass. Kota ini sudah berulangkali berganti nama. Antara lain, Aleksandrovka, Hughesovka, Yuzovka, dan Stalino.

Merupakan sebuah kota industri yang terletak di tepi Sungai Kalmius, jumlah penduduk Donetsk pada 2016 sebanyak 929.063 jiwa di dalam kota, dan lebih dua juta jiwa di wilayah metropolitannya. Donetsk juga merupakan salah satu pusat ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan di Ukraina.

Pada 1799, awalnya Donetsk hanya merupakan sebuah wilayah permukiman bernama Aleksandrovka di masa kekuasaan Maharani Katarina yang Agung. Pada 1869, seorang pebisnis dari Wales, Inggris, John Hughes mendirikan fabrik baja dan beberapa tambang batu bara di kawasan ini.

Baca Juga: Belasan Teroris Rusia Ditangkap, Gudang Senjata Ditemukan di Hutan

Nama kota ini pun diganti menjadi Yuzovka sebagai penghargaan atas jasa-jasa Hughes. Selama era Uni Soviet, industri baja di Yuzovka diperbesar. Pada 1924, nama kota ini diganti lagi. Kali ini menjadi Stalino disusul nama baru lagi menjadi Donetsk pada 1961.

Donetsk yang sampai sekarang tetap menjadi pusat penambangan batu bara dan industri baja, dikendalikan oleh kelompok separatis pro-Rusia dari Republik Rakyat Donetsk sejak April 2014. Akibatnya, kota ini menjadi salah satu medan tempur selama perang di Donbass.***

 

Sumber: Ukrinform

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah