Duduki Kota Milik Ukraina, Rusia Empat Kali Langgar Gencatan Senjata

- 19 Februari 2021, 17:20 WIB
MELANGGAR -  Sesosok jenazah tentara terkapar di atas salju dalam perang Ukraina-Rusia. Pada Selasa, 16 Februari 2021, Rusia dilaporkan empat kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina di luat Kota Donbas, Ibu Kota Provinsi Oblast- Donetsk, Ukraina./UKRINFORM/
MELANGGAR - Sesosok jenazah tentara terkapar di atas salju dalam perang Ukraina-Rusia. Pada Selasa, 16 Februari 2021, Rusia dilaporkan empat kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina di luat Kota Donbas, Ibu Kota Provinsi Oblast- Donetsk, Ukraina./UKRINFORM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Donetsk merupakan kota terbesar kelima di Ukraina yang secara administratif merupakan Ibu Kota  Oblast- Donetsk. Kota ini juga merupakan kota terbesar kelima di wilayah Cekungan Donets, atau juga disebut Donbass. Kota ini sudah berulangkali berganti nama. Antara lain, Aleksandrovka, Hughesovka, Yuzovka, dan Stalino.

Merupakan sebuah kota industri yang terletak di tepi Sungai Kalmius, jumlah penduduk Donetsk pada 2016 sebanyak 929.063 jiwa di dalam kota, dan lebih dua juta jiwa di wilayah metropolitannya. Donetsk juga merupakan salah satu pusat ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan di Ukraina.

Pada 1799, awalnya Donetsk hanya merupakan sebuah wilayah permukiman bernama Aleksandrovka di masa kekuasaan Maharani Katarina yang Agung. Pada 1869, seorang pebisnis dari Wales, Inggris, John Hughes mendirikan fabrik baja dan beberapa tambang batu bara di kawasan ini.

Baca Juga: Belasan Teroris Rusia Ditangkap, Gudang Senjata Ditemukan di Hutan

Nama kota ini pun diganti menjadi Yuzovka sebagai penghargaan atas jasa-jasa Hughes. Selama era Uni Soviet, industri baja di Yuzovka diperbesar. Pada 1924, nama kota ini diganti lagi. Kali ini menjadi Stalino disusul nama baru lagi menjadi Donetsk pada 1961.

Donetsk yang sampai sekarang tetap menjadi pusat penambangan batu bara dan industri baja, dikendalikan oleh kelompok separatis pro-Rusia dari Republik Rakyat Donetsk sejak April 2014. Akibatnya, kota ini menjadi salah satu medan tempur selama perang di Donbass.***

 

Sumber: Ukrinform

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah