“Kalau Bruder Steph ndak mampir ke rumah dengan kawan-kawan FRKP West Borneo Vespa Lovers, mungkin gak terlalu tertarik. Tapi setelah beliau bermalam dan bahkan beberapa kali ketemu di Jalan Bengkayang, maka ada rasa ketertarikan untuk mencoba si mesin kanan ini,” tuturnya.
“Nah sekali mencoba, lalu ingin memiliki. Saat diutarakan dengan Bruder, langsung direspon, maka sekarang proses membangun dari awal satu unit Vespa Excel di bengkel Tomo, Jalan Panglima Aim Pontianak Utara,” ungkapnya.
Baca Juga: Bina Ranting di Panti Asuhan Hieronimus, Pengprov Lemkari Kalbar Bagikan Karategi
Hal senada disampaikan oleh Bro Iwan (Irawan) yang menyatakan bahwa Sprint yang merupakan “pusaka” bapaknya dulu, ternyata masih oke untuk dikendarai.
Ia melihat kawan-kawan kantor juga banyak yang memakai Vespa, maka sprint punya bapaknya ia hidupkan kembali untuk dapat dipakai.
“Syukur-syukur kalau bruder dapat menerima kami di Club yang dinaunginya, sehingga jika ada waktu luang, dapat sama-sama touring. Ini lah indahnya persaudaraan lintas Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan ini,” kata Bro Iwan.
Sang penasehat FRKP Borneo Vespa Lovers, menyatakan sangat bersyukur dengan kehadiran komunitasnya yang ternyata bisa membawa manfaat bagi masyarakat.
“Puji Tuhan, jika kehadiran kami di daerah dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Karena kami ke daerah biasanya sekaligus mengadakan Bakti Sosial (Baksos),” kata Bruder Steph.
Seperti yang belum lama ini dilakukan, saat ke Kecamatan Sebawi untuk mengunjungi sekaligus membawa bantuan sembako bagi keluarga Jumardi, sang penjual burung bayan yang ternyata menjadi kasus pidana.