Di ujung perjalanan panjangnya selama lebih lima dekade, Tupperware di 'kandang' sendiri pun sudah membuat jenuh orang Belanda.
"Banyak orang yang sudah memiliki produk Tupperware sehingga tidak ada orang lain lagi yang ingin berjualan barang ini. Taruhlah penjualannya sekarang ini yang mulai menyasar kaum wanita di pinggiran perkotaan," kata Oomen.
Baca Juga: Harga Stabil, TBS Kelapa Sawit di Kalbar Capai Rp2.000 Per Kilogramperlengkapan m
Susah untuk menjual Tupperwear karena harganya kian mahal. Itu sebabnya banyak orang terutama kaum wanita sebagai target pasar, mulai jenuh walaupun Tupperware menjanjikan keuntungan berupa kemandirian finansial per orang lewat pemasaran secara multilevel.
Lenny Kwetters (58) misalnya. Ibu empat anak ini mengaku sekarang ini sulit untuk menjual Tupperware, aktivitas yang dilakukannya selama 11 tahun sebagai distributor.
"Saya tidak ingin menghabiskan seluruh waktu saya di rumah sambil berjualan Tupperwear. Produk Tupperware relatif mahal. Saya sendiri selalu selektif, dan lemari di dapur saya tidak lagi penuh dengan Tupperware. Saya bertanya-tanya ke mana saya akan pergi jika ada yang rusak," ujar Keeters.***
Sumber: Dutch News