JAKARTA, KALBAR TERKINI - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Haji Said Agil Siroj, tidak sepakat terhadap produksi minuman beralkohol.
Menurutnya, walau untuk tujuan ekspor atau untuk memenuhi konsumsi di wilayah Indonesia Timur yang permintaanya tinggi.
Ia menyatakan, seharusnya, kebijakan pemerintah adalah bagaimana konsumsi minuman beralkohol ditekan untuk kebaikan masyarakat, bukan malah didorong untuk naik.
Baca Juga: Merasa Kehilangan Artidjo Alkosar, Jokowi: Beliau Sosok Penuh Integritas
Baca Juga: Tolak Legalisasi Miras di 4 Provinsi, PKB: Dapat Merusak Moral Bangsa
"Saya menilai, alasan pendirian pabrik baru untuk memenuhi konsumsi ekspor dan Indonesia Timur, sama seperti yang dilakukan oleh para petani opium di Afganistan," katanya.
Seperti yang dilansir Kalbar-Terkini.Com dari Pikiran-Rakyat.com, PBNU
menolak rencana pemerintah menjadikan industri minuman keras keluar dari dari daftar negatif investasi.
Melalui Ketua Umumnya, KH Said Aqil Siroj, NU menilai kebijakan itu akan membuat investor berlomba-lomba membangun pabrik minuman keras.