Ekonomi Dunia Membaik, Harga Karet Menyentuh Rp 22 Ribu Per Kilo

- 2 Maret 2021, 09:17 WIB
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar (kiri) bersama Kadisbun Kalbar, Heronimus Hero (kanan)
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar (kiri) bersama Kadisbun Kalbar, Heronimus Hero (kanan) /Dedi/Antara

KALBAR TERKINI – Harga Komoditi unggulan Kalimantan Barat, karet terus mengalami kenaikan signifikan sejak beberapa tahun terakhir.

Pada perdagangan awal Maret, karena dipatok dengan harga Rp 22 ribu per kilogam.

Angka ini terbilang melejit, karena sebelumnya sempat menyentuh level terendah hingga Rp 4 ribu di tingkat petaniu.

Baca Juga: Sungai Itik Miliki 100 Ribu Hektar Kebun Kelapa, Dinas: Sudah Ekspor Bersaing dengan Karet (Bag-3)

“Mendekati akhir Februari 2021 harga bokar di tingkat pabrik dengan tingkat karet kering 100 persen naik signifikan, Januari harga Rp19.000 per kilogram dan kini menjadi Rp22.000 per kilogram. Ada kenaikan Rp3.000 per kilogram,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar di Pontianak dilansir dari Antara, Selasa 2 Maret 2021.

Ia menambahkan bahwa untuk harga karet di pasar global sendiri awal Januari hanya1,54 dolar AS  per kilogram SIR 20 dan saat ini sudah sekitar 1,75 dolar AS per kilogram SIR 20. 

Menurutnya bahwa ada kenaikan harga di Kalbar dan di dunia saat ini  karena ekonomi negara konsumen karet alam  yang mulai membaik. 

Baca Juga: Buka Isolasi Wilayah, PLN Bangun Infrastruktur di 242 Lokasi 3T di Kalbar


“Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor mendorong permintaan karet alam meningkat. Dengan  permintaan karet alam juga meningkat harga terdongkrak,” jelas dia.

Saat ini jelas dia suplai bahan baku ke pabrik di Kalbar sendiri masih tidak mencukupi. Dengan hal itu pabrik harus membeli Bokar dari luar provinsi seperti dari Kalteng, Lampung, Sumsel dan Bangka Belitung.

“Saat ini dari 16 pabrik karet yang ada di Kalbar, hanya 11 pabrik yang beroperasi dan 5 pabrik tidak beroperasi karena kekurangan bahan baku,” katanya.

Baca Juga: Harga Stabil, TBS Kelapa Sawit di Kalbar Capai Rp2.000 Per Kilogram

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Heronimus Hero mengatakan bahwa strategi yang diterapkan dan transparansi harga yang dihadirkan pemerintah di tingkat pabrik memberikan gambaran harga di petani. Sehingga para tengkulak mulai tidak berani membeli harga yang rendah karena petani sudah mudah mengetahui harga terkini karet.

Hero menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan juga saat ini permintaan karet mulai terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.

Baca Juga: Nikkei Pimpin Pasar Saham Senin Pagi, Pertumbuhan Manufaktur China jadi Sorotan

"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak. Sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Sehingga harga karet dunia mulai naik," kata dia.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x