332 Desa di Kalbar Tanpa Listrik, Ketua DPD: Pernyataan itu Membuat Kami Miris

- 27 Februari 2021, 14:26 WIB
PEMASANGAN TIANG LISTRIK - Petugas PLN Kalimantan Barat melakukan pemasangan tiang listrik, belum lama ini.
PEMASANGAN TIANG LISTRIK - Petugas PLN Kalimantan Barat melakukan pemasangan tiang listrik, belum lama ini. /HUMAS PLN/TIANG LISTRIK

KALBAR TERKINI - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengaku prihatin dengan fakta bahwa ada 332 desa di Kalimantan Barat yang belum teraliri listrik.

Selain itu, informasi yang diperolehnya menyebutkan bawa 20 persen listrik di Kalbar dipasok dari negara tetangga Malaysia.

"Saya meminta agar kebutuhan dasar ini segera diselesaikan oleh pemerintah," kata La Nyalla, dalam keterangan persnya dilansir dari Antara, Sabtu 27 Februari 2021.

Baca Juga: Ditopang Keberanian Inovasi, Motor Listrik Tanah Air Digadang Perkembang Pesat

Ia mengaku, sempat tersentak dengan pernyataan Gubernur Kalbar Sutarmadji yang menyatakan bahwa 20 persen listrik di wilayah itu dipasok dari Malaysia.

"Pernyataan Gubernur Kalbar itu membuat kami miris. Saya menyesalkan mengapa hal tersebut luput dari pengetahuan pemerintah pusat dan baru sekarang disampaikan," kata La Nyalla, mantan Ketua Umum PSSI itu pula.

Baca Juga: Menempati Lahan 425 Hektar, Bendungan Tapin Digadang Mampu Jadi Sumber Listrik

Dia menilai listrik merupakan kebutuhan mendasar dan amat vital bagi kehidupan masyarakat, sebab setiap aktivitas pasti memerlukan listrik.

Selain untuk menerangi ,juga untuk energi rumah tangga dan aktivitas produksi lainnya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut menilai, wilayah yang belum teraliri listrik sama dengan daerah tertinggal. Otomatis hal tersebut membutuhkan perhatian serius pemerintah.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Dipatok 46,60 Dolar, Terburuk Sejak Juni 2020

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengatakan, ada banyak solusi alternatif yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik.

Karena itu, ia percaya Kalbar memiliki sumber daya alam melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi energi listrik.

"Tinggal sekarang political will pemerintah untuk merealisasikannya. Kita miris mendengar pasokan kebutuhan listrik di Kalbar dipasok dari Malaysia. Jadi saya minta pemerintah harus segera memenuhi kebutuhan listrik di daerah tersebut," kata La Nyalla menegaskan.

Baca Juga: Adopsi Ajaran Perbankkan Islam, Wapres Makruf Amin: Jangan Biarkan UMKM Muslim Alami Stunting

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyebutkan bahwa 20 persen listrik di Kalbar masih membeli dari Malaysia. Selain itu, ada 332 desa yang belum teraliri listrik alias gelap gulita.

Dalam kesempatan itu, Sutarmijdi mengusulkan proyek pengadaan listrik pada 332 desa di Kalbar, agar menjadi prioritas nasional pada 2022 mendatang.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x