Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.
Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang batasan . ” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah melaksanakan pernikahan di bulan Syawal, karena itu ada sunnah untuk melangsungkan pernikahan di bulan Syawal tersebut. 'Aisyah radiallahu' anha istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan :
تزوجني رسول الله في شوال, وبنى بي في شوال, فأي نساء رسول الله كان أحظى عنده مني ?, قال: وكانت عائشة تستحب أن تدخل نساءها في شوال
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula.
Baca Juga: Sumayyah, Syahidah Pertama di Zaman Rasullulah Muhamamd SAW, Dibunuh Abu Jahal Demi Iman Islam
Maka istri-istri Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku ? (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu 'anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim).
Dalam kitab Al-bidayah wan Nihayah , Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi' Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua 'ied (bulan Syawal termasuk di antara' ied fitri dan 'idul Adha ), mereka khawatir akan terjadi perceraian.
Mereka beranggapan bahwa unta betina Mengangkat ekornya ( syaalat bidzanabiha ) Pada Bulan Syawal. Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat.