Palestina Diperebutkan Ribuan Tahun: Darah terus Mengalir di 'Tanah Perjanjian'

- 11 Mei 2021, 23:44 WIB
PERANG TAK BERKESUDAHAN - Palestina diklaim Israel sebagai Tanah Kanaan, Tanah Perjanjian, dan juga disebut dalam Perjanjian Lama sehingga harus direbut oleh Israel. Konflik pun berkecamuk ribuan tahun hingga sekarang./ILUSTRASI PERANG: FABIEN HUCK FROOM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
PERANG TAK BERKESUDAHAN - Palestina diklaim Israel sebagai Tanah Kanaan, Tanah Perjanjian, dan juga disebut dalam Perjanjian Lama sehingga harus direbut oleh Israel. Konflik pun berkecamuk ribuan tahun hingga sekarang./ILUSTRASI PERANG: FABIEN HUCK FROOM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /FABIEN HUCK FROOM PIXABAY

Baca Juga: Serangan Bom Mobil Kabul: Parlemen 'Ngamuk', Pemerintah Dianggap Gagal!

Israel Disarankan Keluar dari PBB

Saling serang rudal Hamas-Israel sejak Senin malam lalu, yang nota bene duluan dipicu Hamas, telah memancing reaksi internasional termasuk sobat dekat Israel: AS. Akibatnya, muncul analisis:AS menganggap bahwa Israel sudah sangat berlebihan menghadapi Palestina sehingga kantor konsulat  AS di Yerusalem bakal dikembalikan ke Otoritas Palestina.

Jika analisis  benar,  maka Israel harus mengusir semua diplomat AS yang bekerja di Yerusalem. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Jerusalem Post, Selasa ini, mata-mata Israel, Jonathan Pollard menegaskan hal itu di sela-sela perayaan Hari Yerusalem Merkaz Harav Yeshiva, Senin malam.

"Tidak ada diplomat AS yang diizinkan untuk menjadi stafnya," kata Pollard. "Mereka harus dinyatakan sebagai persona non grata, dan diminta untuk meninggalkan negara itu."

Persona non grata adalah sebuah istilah bahasa Latin,  yang digunakan di kancah politik dan diplomasi internasional. Makna harafiahnya: 'orang yang tidak diinginkan'. Jadi, orang-orang yang di-persona non grata-kan tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara.

Pollard sendiri sempat menjalani hukuman 30 tahun penjara karena memata-matai Israel di AS.  Di acara  Hari Yerusalem Merkaz Harav Yeshiva, Pollard menjadi tamu kehormatan,  dan disambut sebagai pahlawan di acara tahunan, di mana perdana menteri atau presiden biasanya berbicara.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan membatalkan acara tersebut pada menit-menit terakhir.  

Menekankan bahwa tidak ada yang akan dia katakan dalam pidatonya yang bermotif politik, Pollard menawarkan nasihatnya ke Israel dalam pidato setengah jam itu.

Pollard memperingatkan,  tidak hanya musuh yang jelas dengan senjata,  tetapi juga musuh di Departemen Luar Negeri AS dan di PBB.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah