Palestina Diperebutkan Ribuan Tahun: Darah terus Mengalir di 'Tanah Perjanjian'

- 11 Mei 2021, 23:44 WIB
PERANG TAK BERKESUDAHAN - Palestina diklaim Israel sebagai Tanah Kanaan, Tanah Perjanjian, dan juga disebut dalam Perjanjian Lama sehingga harus direbut oleh Israel. Konflik pun berkecamuk ribuan tahun hingga sekarang./ILUSTRASI PERANG: FABIEN HUCK FROOM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
PERANG TAK BERKESUDAHAN - Palestina diklaim Israel sebagai Tanah Kanaan, Tanah Perjanjian, dan juga disebut dalam Perjanjian Lama sehingga harus direbut oleh Israel. Konflik pun berkecamuk ribuan tahun hingga sekarang./ILUSTRASI PERANG: FABIEN HUCK FROOM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /FABIEN HUCK FROOM PIXABAY

Jalur Gaza kemudian diduduki oleh Mesir.  Pada awalnya, Jalur Gaza secara resmi dikelola oleh Pemerintahan Seluruh Palestina, yang didirikan oleh Liga Arab pada September 1948. Sejak pembubaran Pemerintahan Seluruh Palestina pada 1959- 1967, Jalur Gaza secara langsung dikelola oleh seorang gubernur militer Mesir. 

Israel merebut Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari pada 1967.

Baca Juga: Rasulullah Berpuasa Lebih Sering 29 Hari Dibanding 30 Hari, Berikut Hadis Yang Mendasari Rukyatul Hilal

Berdasarkan Persetujuan Damai Oslo yang disahkan pada 1993, Otoritas Palestina ditetapkan sebagai badan administratif,  yang dikelola oleh pusat kependudukan Palestina. Israel mempertahankan kontrolnya terhadap Jalur Gaza di wilayah udara, wilayah perairan, dan lintas perbatasan darat dengan Mesir.  

Israel secara sepihak menarik diri dari Jalur Gaza pada 2005. 

Sebelumnya,  Mei 1994, setelah disahkan perjanjian Palestina-Israel, atau yang dikenal sebagai Persetujuan Damai Oslo,  transfer pemerintahan dari Israel ke Palestina mulai dilakukan secara bertahap.

Sebagian Jalur Gaza (kecuali untuk blok permukiman dan pangkalan militer) berada di bawah kendali Palestina.  

Tentara Israel meninggalkan Gaza dan daerah perkotaan lainnya. Otoritas Palestina,  yang dipimpin oleh Yasser Arafat lewat Front Pembebasan Palestina (PLO), memilih Kota Gaza sebagai pusat administrasi.

Baca Juga: Roket Hamas Bombardemen Israel, Netanyahu: Siapun akan Bayar Mahal!

Pada September 1995, Israel dan PLO  menandatangani perjanjian damai II,  yang memperluas kewenangan Otoritas Palestina terhadap kota-kota di Tepi Barat.  

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah