KALBAR TERKINI - Banjir di 51 desa dan 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) telah terjadi hampir tiga pekan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Akibatnya, sebanyak 17.315 kepala keluarga atau 63.519 jiwa terdampak, ratusan di antaranya memilih untuk meninggalkan rumah, pindah ke posko-posko pengungsian.
Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel, mengatakan guna memudahkan penanganan, Pemerintah Kabupaten Sambas telah memperpanjang penetapan tanggap darurat bencana.
“Perpanjangan penetapan status darurat bencana terhitung 1 Maret hingga 31 Maret 2023,” jelas Daniel, Rabu 8 Maret 2023.
Masyarakat yang terdampak banjir harus waspada, terutama dengan penyakit penyerta banjir seperti leptospirosis.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 32 orang meninggal dunia akibat leptospirosis.
Sebanyak 18 kasus dilaporkan terjadi di Jawa Tengah, 12 kasus dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 2 lainnya dari Jawa Barat.
Penyebabnya adalah bakteri dari genus Leptospira.
Bakteri ini bisa menyerang manusia dan hewan.
Leptospirosis menyebar melalui kencing hewan yang terinfeksi, seperti tikus, sapi, babi dan anjing.
Manusia bisa terjangkit penyakit ini melalui tanah atau air yang mengandung kencing hewan yang terinfeksi.
Penularan bisa melalui mulut, mata atau luka.
Baca Juga: Daftar Makanan Katanya Tidak Menarik Tapi Sangat di Butuhkan Serta Sehat untuk Tubuh Ada Nasi Hitam
Dilansir dari NHS, bahkan menyentuh darah atau daging hewan yang terinfeksi juga bisa tertular penyakit ini.
Namun sangat jarang leptospirosis menular dari hewan peliharaan.
Berikut gejala pada saat tubuh mulai terinfeksi leptospirosis:
- Suhu badan tinggi, merasa panas dan menggigil
- Sakit kepala
- Mual dan diare
- Nyeri otot dan sendi
- Mata merah
- Kehilangan selera makan
Sedangkan tubuh yang sudah mengalami infeksi yang parah, akan menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Kulit dan mata kuning (jaundice)
- Ruam
- Tidak bisa buang air kecil
- Pergelangan kaki atau tangan bengkak
- Sakit dada
- Sesak napas
- Pernah batuk darah
Baca Juga: Cara Alami Atasi Nyeri Haid, Satu di Antaranya dengan Hindari Minum Kopi
Berikut pencegahan leptospirosis:
Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain:
1. Cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang hewan atau produk hewan
2. Bersihkan luka dengan cepat
Jika terluka atau memiliki luka di bagian tubuh, rutin bersihkan.
Terutama jika lingkungan sedang banjir.
Tutup setiap luka dan goresan dengan plester tahan air
3. Pakai pelindung
Selalu kenakan pelindung, misal sarung tangan jika pekerjaan berisiko terpapar bakteri.
Mandi sesegera mungkin jika pernah berada di air yang berpotensi terinfeksi
4. Vaksin hewan peliharaan
Periksa apakah anjing atau hewan peliharaan diberi vaksin leptospirosis.
Beri vaksin sesegera mungkin.
5. Selalu konsumsi air bersih
Jangan minum air dari tempat seperti sungai, kanal atau danau.
Selalu direbus atau diolah terlebih dahulu air yang akan diminum.
Baca Juga: TERCATAT 1645 Anak Indonesia Terkena Diabetes, Berikut Langkah Pencegahan dan Kenali Gejala Awalnya
Apa yang harus dilakukan jika sudah tertular?
Segera temui dokter jika mengalami beberapa gejala dan sempat melakukan kontak dengan hewan terinfeksi.
Dokter akan meresepkan tablet antibiotik untuk mengobati infeksi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi akan pulih dalam beberapa hari atau minggu.***