MASYA ALLAH! Orang Eropa Doyan Makan Mumi: Tulang Diisap-isap Mirip Nikmati Asam Pedas!

- 17 Juni 2022, 09:56 WIB
Mumi yang diduga sebagai putri duyung yang ditemukan di pantai lepas Jepang.
Mumi yang diduga sebagai putri duyung yang ditemukan di pantai lepas Jepang. /Tangkap layar YouTube Iflscience/

Apoteker dan dukun masih meracik obat mumi hingga abad ke-18.

Tidak semua dokter berpikir bahwa mumi tua adalah obat terbaik.

Beberapa dokter percaya bahwa daging dan darah segar memiliki vitalitas yang tidak dimiliki orang yang sudah lama meninggal.

Klaim bahwa segar paling baik diyakinkan, bahkan oleh bangsawan yang paling mulia sekalipun.

Raja Inggris Charles II minum obat yang terbuat dari tengkorak manusia setelah menderita kejang.

Hingga tahun 1909, dokter biasanya menggunakan tengkorak manusia untuk mengobati kondisi neurologis.

Untuk kerajaan dan elit sosial, makan mumi tampaknya obat yang tepat, karena dokter mengklaim bahwa mumia dibuat dari firaun.

Pada abad ke-19, orang-orang tidak lagi mengonsumsi mumi untuk menyembuhkan penyakit.

Tetapi orang-orang Victoria mengadakan 'pesta membuka bungkus' di mana mayat Mesir akan dibuka untuk hiburan di pesta pribadi.

Ekspedisi pertama Kaisar Napoleon Bonaparte ke Mesir pada 1798 membangkitkan rasa ingin tahu Eropa, dan memungkinkan para pelancong abad ke-19 ke Mesir.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Live Science The Conservation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah