Kisah Hidup Mustopa NR Dibalik Penembakan Kantor MUI Pusat

- 6 Mei 2023, 12:12 WIB
Fauziah, istri dari Hediansyah, putra pertama Mustopa memberikan klarifikasi  soal transaksi mencurigakan kepada Tim Polda Metro Jaya di Mapolda Lampung.
Fauziah, istri dari Hediansyah, putra pertama Mustopa memberikan klarifikasi soal transaksi mencurigakan kepada Tim Polda Metro Jaya di Mapolda Lampung. /

KALBAR TERKINI - Menantu Mustopa NR, Fauziah menceritakan kehidupan mertuanya semasa hidup, mulai dari keinginannya untuk diakui sebagai wakil Nabi Muhammad S.A.W hingga asal muasal mutasi rekening mencapai Rp 800 juta.

Menurut Fauziah, Mustopa mengklaim berdasarkan dari mimpi dan keyakinan bahwa ia merupakan wakil nabi. 

Namun keluarga menentang dan sudah mengingatkan hal itu.

"Kalau mengenai wakil nabi itu, anak-anaknya sudah tidak mau mendengarkan lagi. Yang jelas, anak-anaknya sudah mengingatkan," jelasnya.

Baca Juga: Harta Kekayaan Gubernur Lampung Dipantau KPK, Miliki Lebih dari Rp 20 M, Sering Undang Artis Bertarif Tinggi

Mustopa juga pernah mengumpulkan warga sekitar rumahnya dan para tokoh agama pada 1997 silam.

Saat itu ia mengundang sekitar 20 orang yang merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar, namun pengakuannya sebagai wakil nabi tersebut tidak ditanggapi.

Mustopa juga mengaku pernah mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Dalam surat yang dikirim ke MUI, Mustopa mengklaim pernah bermimpi bertemu rasul sebanyak dua kali.

Dia mengaku bertemu mimpi Nabi Muhammad pertama 1982 ketika dia sakit keras, kedua pada 1992 itu di mimpi keduanya.

Baca Juga: Jokowi Minta Warga Laporkan Jalan Rusak dengan Kirim Vidio ke Twitter, Facebook ataupun Instagram Pribadinya

Tak hanya mimpi, Mustopa pun mengaku pernah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad dan mendapat perintah atau pengakuan dari nabi bahwa dia adalah nabi kedua atau wakil nabi

Fauziah juga menjelaskan Mustopa tidak menguasai teknologi dan tidak bisa mengoperasikan komputer sehingga ia heran ada ketikan surat yang ditinggalkan Mustopa usai menembak kantor MUI.

Namun dia menduga, Mustopa mengetik surat itu di rental komputer.

Sementara asal senjata dan bisa menembak keluarga mengklaim tidak mengetahui sama sekali.

"Soal menembak, tidak tahu belajar dimana.

Baca Juga: Wamendagri Vs Rumah Sakit Pondok Indah, Layangkan Gugatan Hingga Rp 23 M, Ini Sosok Perempuan Dibalik Kisahnya

Sekolahnya saja hanya tamatan SD, dan tidak bisa komputer.

Bisa menggunakan ponsel android, baru baru ini saja dan itu juga diajari sama cucu-cucunya," ungkapnya.

Sementara itu, mengenai aliran uang di rekening Mustopa NR yang mencapai Rp800 juta, Fauziah menjelaskan bahwa uang tersebut berasal dari tiga anaknya yang bekerja di luar Negeri.

"Uang itu, jika ditotal mencapai Rp800 juta.

Uang itu dikirim anak-anaknya almarhum yang kerja di luar negeri, satu di Korea dan dua lainnya di Taiwan," jelas Fauziah.

Fuziah menjelaskan uang tersebut dikirim melalui rekeningnya, setelah terkumpul baru ditransfer ke rekening ayah mertuanya, Mustopa.

Baca Juga: Update Harga TBS Sawit Provinsi Kalimantan Tengah Berlaku Periode Mei 2023 Cek Rincian Harga Berikut ini

Uang kiriman dari ketiga anaknya itu, digunakan untuk membeli lahan, sawah, rumah, hingga kendaraan.

"Anak pertama almarhum atau suami saya gajinya Rp30 juta per bulan di Korea, lalu yang dua di Taiwan masing-masing Rp15 juta.

Jadi ada yang dikirim untuk beli-beli sawah, rumah, tanah, hingga kendaraan," ujarnya.

Bahkan dari total catatan uang di rekening yang tercatat sudah digunakan untuk membeli setidaknya 12 macam, mulai dari sawah, kebun, rumah, kendaraan motor dan mobil, hingga removasi rumah.

Fauziah menampik isu uang Rp200 juta di rekening Mustopa diduga sebagai dana teroris. 

Fauziah juga mertuanya terlibat di gerakan teroris karena selama ini berbaur dengan masyarakat.***


Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah