Pakar Teroris India: ISIS Indonesia Siapkan Pasukan Wanita

- 1 April 2021, 18:57 WIB
TERORIS WANITA - Brigade Al-Khansaa menjadi model pejuang perempuan ISIS di seluruh dunia, termasuk pejuang perempuan dari Asia Tenggara./FOTO: INTERNATIONAL CENTER FOR THE STUDY OF VIOLENT EXTREMISM/
TERORIS WANITA - Brigade Al-Khansaa menjadi model pejuang perempuan ISIS di seluruh dunia, termasuk pejuang perempuan dari Asia Tenggara./FOTO: INTERNATIONAL CENTER FOR THE STUDY OF VIOLENT EXTREMISM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Karena wanita ISIS didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pelatihan senjata, maka tentara wanita ditemukan dilatih untuk melawan polisi oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ini salah satu organisasi teroris Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS, yang dikomandoi oleh Santoso sejak 2015.

Beberapa anggota wanita Santoso, tidak hanya menjalani pelatihan senjata, tetapi juga pernah terlibat langsung dalam kontak senjata melawan polisi.

Kelompok-kelompok teroris tak pernah berhenti menyerukan dan menyemangati perempuan Indonesia untuk melakukan perang suci Jihad Agung.

Kaum perempuan yang didoktrin sesat, wajib melawan pihak berwenang yang berlawanan dengan ISIS,  penggalangan dana, pejuang tempur, dan pelaku bom bunuh diri. Hal ino menunjukkan kuatnya indoktrinasi ISIS, dan keberhasilannya membentuk pola pikir masyarakat untuk radikalisasi.

Terlepas dari kenyataan bahwa pejuang perempuan radikal Indonesia terkadang dibayang-bayangi oleh pemimpin laki-laki yang karismatik, namun ada beberapa perempuan yang ingin tetap melanjutkan perjuangan, hingga mencapai status yang setara dengan rekan-rekannya. Ini karena mereka merasa hal itu menjadi tugas yang menentukan, untuk menghapus ketimpangan sosial dan ketidakadilan.

Kasus Dian Yulia Novita

Salah satu aksi radikal yang paling menyedihkan dalam kasus  bom bunuh diri adalah lewat kehadiran calon bomber wanita Indonesia pertama, Dian Yulia Novi pada 2016, yang menikah dengan M Nur Solihin, anggota sel ISIS.

Kendati aksi bom panci untuk menyerang Istana Kepresidenan RI gagal, keterlibatan Dian tak hanya menghebohkan Indonesia melainkan juga seluruh dunia.  

Selain itu, perempuan radikal Indonesia, yang meyakini bahwa keberhasilan membesarkan anak-anaknya menjadi mujahidin (pejuang laki-laki) dan mujahidat (pejuang perempuan), dapat menghadiahi mereka 'yang terbaik di surga'.

Untuk itu, doktrin sesat ini mendorong mereka terlibat dalam jihad (perang suci).  Itu sebabnya, menurut Ahmed, tidak mengherankan jika pemboman di Indonesia mulai melibatkan perempuan dan anak-anak.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah