Pakar Teroris India: ISIS Indonesia Siapkan Pasukan Wanita

- 1 April 2021, 18:57 WIB
TERORIS WANITA - Brigade Al-Khansaa menjadi model pejuang perempuan ISIS di seluruh dunia, termasuk pejuang perempuan dari Asia Tenggara./FOTO: INTERNATIONAL CENTER FOR THE STUDY OF VIOLENT EXTREMISM/
TERORIS WANITA - Brigade Al-Khansaa menjadi model pejuang perempuan ISIS di seluruh dunia, termasuk pejuang perempuan dari Asia Tenggara./FOTO: INTERNATIONAL CENTER FOR THE STUDY OF VIOLENT EXTREMISM/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Buku lainnya, Fatwa di Teluk dan Mufti (Volume 78, Juni 2013), yang mendokumentasikan pergeseran peran sosial dan politik dari fatwa agama di Arab Saudi, dan masing-masing dari lima negara Teluk, dengan memperhatikan tantangan serta peluang yang mereka hadapi.

 Ideologi Sesat ISIS Sasar Wanita Indonesia

Kelompok radikal dan ekstrimis yang beroperasi di Indonesia, sebagian besar merupakan sempalan dari Al-Qaeda atau ISIS. Serangan teroris oleh kelompok radikal terbesar di Indonesia, Jemaah Islamiyah (JI) di Bali telah mencatatkan rekor awal mula kegiatan teroris JI di zaman modern di Indonesia, dan di luar dunia.

Hal ini mengungkapkan  kerentanan Asia Tenggara terhadap kelompok teror. JI telah menyebar jaringannya ke luar Indonesia, terutama di Malaysia, Filipina, dan Singapura. Bertentangan dengan para pemimpin ideologis JI yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Indonesia telah menyaksikan munculnya ISIS di wilayah ini di masa sekarang.

Kehadiran ISIS tidak hanya berdampak kuat pada kelompok radikal Indonesia lainnya, tetapi juga kepada perempuan, anak-anak, dan pemuda, dan telah berkembang menjadi ideologi baru dari orang Indonesia radikal. Kelompok radikal dan ekstremis yang mengikuti kerangka ideologis ISIS, semakin populer di Indonesia di kalangan wanita dan anak-anak.

Hal ini karena, pertama, pendekatan pragmatis ISIS terhadap posisi partisipasi perempuan dalam Jihad Agung. Kedua,  ISIS menggunakan taktik modern dalam memanfaatkan media populer untuk menarik pemuda Indonesia.

Berbeda dengan Al-Qaeda (AQ) dan kerangka ideologisnya yang tidak memperbolehkan perempuan menjadi bagian dari tim taktis atau hadir di medan perang. Kecuali  terlibat dalam mempertahankan hak dan wilayah mereka.

Sedangkan ISIS mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam operasi tempur ofensif serta dalam kegiatan defensif . Komposisi dan ragam aktivitas perempuan dilaporkan dilakukan oleh Brigade Al-Khansaa (sayap perempuan ISIS), yang menunjukkan peran ekspansif.

Brigade Al-Khansa dibentuk pada awal 2014, yang bekerja sebagai unit penegakan agama perempuan atau 'polisi moral', dengan dukungan ISIS. Brigade Al-Khansaa menjadi model pejuang perempuan ISIS di seluruh dunia, termasuk pejuang perempuan dari Asia Tenggara.

Demografi sosio-religius perempuan Muslim di Indonesia menggambarkan bahwa pertama, perempuan sejajar dengan laki-laki dalam hal populasi. Kedua, perempuan Indonesia telah terpelajar, dan berpartisipasi aktif dalam ranah sosial mereka, serta aktif secara politik, dan peka terhadap agama. serta gerakan feminis.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah