Kronologi Perkembangan Kasus Penembakan Brigadir J, Daftar Temuan Bukti Baru Hingga Pencopotan 3 Perwira Polri

22 Juli 2022, 07:27 WIB
Ilustrasi, kasus Brigadir J /Pixabay/skitterphoto/

KALBAR TERKINI - Kasus penembakan Brigadir J masih menjadi sorotan publik dan tim khusus yang terdiri  Bareskrim Mabes Polri, Komnas HAM dan Kompolnas.

Beberapa temuan bukti barupun bermunculan, berikut daftar temuan bukti baru kasus penembakan Brigadir J:

1. Ditemukannya bukti penyiksaan berupa bekas kuku dicabut.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkap temuan bukti terbaru dugaan kasus pembunuhan berencana yang terjadi di rumah singgah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. 

Menurutnya, pihaknya menemukan kuku Brigadir J dicabut karena ada bekas sayatan.

Baca Juga: RESPON Propam Polri, Pihak Keluarga Punya Bukti Rekaman Peti Jenazah Brigadir J Dilarang Dibuka, Benar Siapa?

Dia meyakini perbuatan itu dilakukan sebelum Brigadir J tewas. 

"Kukunya dicabut. Nah, kami perkirakan dia masih hidup waktu dicabut. Jadi, ada penyiksaan," ujar Kamaruddin Simanjuntak.

Ia menambahkan, bukti kuku dicopot tersebut merupakan temuan pihak keluarga Brigadir J. Sebab, keluarga mengambil video jenazah Brigadir J setelah tiba di Jambi. 

Selain itu, Kamaruddin mengatakan pihak keluarga merekam jenazah Brigadir J ketika meminta polisi menambahkan formalin. 

2. Ditemukannya luka bekas jeratan di leher Brigadir J.

Baca Juga: Kontroversi Soal Izin Buka Peti Jenazah Brigadir J. Propam Polri: Brigjen Hendra Datang setelah Dikebumikan

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan adanya luka di leher jasad Brigadir J yang diduga adalah bekas jeretan sebelum korban ditembak.

Ia menduga bekas lilitan atau jeratan leher itu disebabkan karena dijerat dari belakang.

Menurutnya, temuan tersebut semakin menguatkan bukti dugaan pembunuhan berencana.

¨Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir J ini dijerat dari belakang," ujar Kamaruddin

Baca Juga: BERIKUT Profil Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan Hubungannya dengan Peti Jenazah Brigadir J

3. Komnas HAM temukan bukti peretasan ponsel keluarga Brigadir J

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam menyebutkan pihaknya memperoleh sejumlah bukti peretasan ponsel yang dialami keluarga Brigadir J setelah kejadian.

“Ada soal pemblokiran. Ada soal peretasan yang itu berbeda problemnya.

Terkait peretasan, kami dapatkan informasi yang cukup detail,” ujar Anam.

Menurutnya, Komnas HAM sudah memperoleh informasi soal peretasan secara terperinci mengenai kapan, siapa, dan bagaimana kejadian tersebut terjadi.

4. Polri temukan rekaman CCTV pada  saat kejadian.

Penyidik Polri klaim telah menemukan CCTV yang merekam hal-hal yang terkait dengan peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Padahal sebelumnya sempat disebutkan bahwa sejumlah CCTV di lingkungan rumah Ferdy Sambo rusak akibat tersambar petir. 

“Kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta.

Dedi mengatakan saat ini CCTV tersebut sedang didalami Tim Khusus (Timsus) di Laboratorium Forensik agar bisa mengungkap kronologi yang sebenarnya.

Temuan ini nantinya akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan dilakukan Timsus selesai.

5. Bharada E dan istri Irjen Ferdy Sambo minta perlindungan karena mendapat ancaman.

Pasca insiden baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua atau Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bharada E dikabarkan mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

Bharada E mengaku ketakutan karena menerima ancaman setelah insiden penembakan Brigadir J.

Hingga saat ini setidaknya ada tiga pejabat kepolisian yang dinonaktifkan imbas kasus kematian Brigadir J.

Siapa saja mereka? 

1. Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Setelah didesak oleh keluarga Brigadir J dan pihak-pihak lainnya, pada Senin 18 Juli 2022 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya menonaktifkan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Jabatan Ferdy sementara waktu diemban oleh Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

2. Karo Paminal Brigjen Hendra

Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dinonaktifkan dari jabatannya.

Dia dinonaktifkan per 20 Juli 2022.

Sebelumnya, keluarga Brigadir J meminta Polri menonaktifkan Hendra.

Ini disebabkan karena  Hendra disebut melakukan penekanan terhadap pihak keluarga untuk tak membuka peti jenazah saat jasad Brigadir J tiba di rumah duka di Jambi.

Menurut keluarga Brigadir J, Hendra juga sempat memberikan perintah yang terkesan mengintimidasi mereka.

3. Kapolres Jaksel Kombes Budhi

Bersamaan dengan Brigjen Hendra, Polri juga menonaktifkan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto per Rabu 20 Juli 2022.

Pihak keluarga Brigadir J sebelumnya juga meminta Polri menonaktifkan Budhi.

Permintaan ini disebabkan Budhi dinilai tidak bekerja sesuai prosedur untuk mengungkap dugaan tindak pidana pembunuhan Brigadir J.

Menurut pihak keluarga, Budhi seakan ikut merekayasa kasus yang merenggut nyawa Brigadir J.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler