Sejarah 19 April, Perang Revoluasi Kemerdekaan Amerika Serikat Dimulai

- 19 April 2021, 15:33 WIB
Amerika Serikat dan Iran berencana akan menghidupkan kembali kesepakatan tentang nuklir yang pernah dilakukan 2015 silam.
Amerika Serikat dan Iran berencana akan menghidupkan kembali kesepakatan tentang nuklir yang pernah dilakukan 2015 silam. /Pexels/

PrancisSpanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776.

Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengendalikan setiap negara bagian secara penuh, tetapi kemudian Angkatan Laut Kerajaan Britania menduduki New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu.

Angkatan Laut kerajaan dapat menduduki kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi pemberontak mengendalikan wilayah pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS.

Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud.

Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 berakhir dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga.

Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Prancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan kekuatan militer kedua belah pihak. 

Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Prancis—juga berperang dengan Britania selama empat tahun berikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji kekuatan militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. 

Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan wilayah selatan Amerika Serikat.

Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Prancis dan Spanyol untuk mengusir Britania dari Karibia.

Dan upaya gabungan Prancis-Spanyol untuk menduduki pertahanan Britania di Gibraltar juga berakhir dengan kekalahan yang sama.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah