Benih-benih penangkapan massal sudah terlihat sekalipun tak sesukses penggunaan ANOM, ketika awalnya FBI merilis dua platform terenkripsi, EncroChat dan Sky ECC, yang telah digunakan oleh geng kriminal untuk mengatur perdagangan narkoba, dan kejahatan-kejahatan bawah tanah lainnya.
Melihat 'tikus'tikus' ini makin asyik menjadikan dua aplikasi ini sebagai sarana komunikasi baru, FBI kemudian merilis lagi aplikasi baru: ANOM, yang diinstal pada ponsel yang dimodifikasi.
Dipantau 18 Bulan
Selama 18 bulan terakhir, FBI menyediakan telepon melalui perantara yang tidak curiga, kepada lebih dari 300 geng, yang beroperasi di lebih 100 negara.
"Data-data intelijen dikumpulkan, dan dianalisis, sehingga memungkinkan kami untuk mencegah pembunuhan. Ini menyebabkan penyitaan obat-obatan yang menyebabkan penyitaan senjata. Dan, itu juga membantu mencegah sejumlah kejahatan lainnya," kata Calvin Shivers, Asisten Direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI dalam jumpa pers.
"Operasi ini dipimpin oleh FBI dengan keterlibatan Administrasi Penegakan Narkoba AS, agen polisi Uni Eropa Europol, dan lembaga penegak hukum di beberapa negara. Kami telah memberikan 'pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap jaringan kriminal, dan ini di seluruh dunia," kata Kepala Polisi Nasional Belanda. Jannine van den Berg.
Komandan Polisi Federal Australia Jennifer Hearst juga menyebutnya sebagai 'momen penting dalam sejarah penegakan hukum global'.
ANOM populer di kalangan kriminal karena pengguna saling memberi tahu bahwa itu adalah platform yang aman. Sepanjang waktu, aparat kepolisian mengawasi para penjahat selama mereka membahas pembunuhan, pengiriman narkoba, dan kejahatan-kejahatan lainnya.
"Namun, ada kekosongan yang diciptakan oleh kurangnya platform terenkripsi ini,” kata Shivers, tentang langkah awal untuk menghapus aplikasi yang sebelumnya digunakan oleh geng.