Fastly Diduga Diretas, Website-website Raksasa Dunia Padam!

- 8 Juni 2021, 21:32 WIB
CDN TERBESAR DUNIA - Fastly, perusahaan jaringan distribusi konten (Content Distribution Network/ CDN) terbesar di dunia./TWITTER FASTLY/
CDN TERBESAR DUNIA - Fastly, perusahaan jaringan distribusi konten (Content Distribution Network/ CDN) terbesar di dunia./TWITTER FASTLY/ /TWITTER FASTLY

LONDON, KALBAR TERKINI - Layanan CDN jaringan Fastly untuk sebagian besar situs web dunia sempat offline selama sejam, Selasa, 8 Juni 2021 waktu Eropa. Insiden ini terjadi tepat sebulan setelah sindikat ransomeware menyerang situs sebuah perusahaan penyalur bahan bakar terbesar di AS.

Terakhir, sindikat hacker dari Rusia menyerang sebuah perusahaan pengolah daging terbesar di AS. Tak jelas kelanjutan apakah jaringan internet di perusahaan itu, sudah dibuka atau tidak oleh pihak hacker dari Rusia, setelah perusahaan membayar uang tebusan ke sindikat yang telah mengunci jaringannya.

Puluhan situs yang tak bisa diakses ini termasuk New York Times, CNN, beberapa situs Amazon, Twitch, Reddit, Guardian, dan website Pemerintah Inggris. Sementara di Asia, kota-kota seperti Hong Kong dan Singapura juga terpengaruh lewat tak bisa diaksesnya situs web CNN.

Baca Juga: Hacker Menggila Nyolong Data, Bamsoet: Rampungkan RUU PDP!

Masalah yang sama terjadi pula di China, di mana sebagian besar situs media asing diblokir. Di negeri Tirai Bambu ini, yang sempat dituding dunia sebagai sarang hacker, ternyata masalah yang sama dialami oleh situs media sosial terkenalnya, Weibo.

Dikutip Kalbar-Terkini. com dari The Associated Press, Selasa, offline-nya situ-situs ini terjadi setelah pemadaman di perusahaan layanan cloud Fastly. Ini mengungkapkan betapa kritisnya segelintir perusahaan yang menjalankan pipa internet.

Fastly yang berbasis di San Francisco, AS,  mengakui masalah ini terjadi pada Selasa, sebelum pukul enam pagi. Menurut Fastly lewat pernyataan berulang di situs webnya bahwa mereka 'terus menyelidiki masalah ini'.

Sekitar sejam kemudian, pihak perusahaan memberikan pernyatan: "Masalahnya telah diidentifikasi,  dan perbaikan telah diterapkan. Pelanggan mungkin mengalami peningkatan beban asal saat layanan global kembali.”

Sejumlah situs yang terkena lebih awal tampaknya akan kembali online.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x