Ransomware Serang Perusahaan Energi AS: Pelaku Belum Minta Uang Tebusan!

- 9 Mei 2021, 01:17 WIB
RANSOMWARE - Serangan ransomware mengakibatkan pihak Colonial Pipeline menghentikan sementara semua operasi di pipa utamanya yang menyalurkan sekitar 45 persen dari semua konsumsi bahan bakar di Pantai Timur./ILUSTRASI 'RANSOMEWARE': PETE LONFORTH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
RANSOMWARE - Serangan ransomware mengakibatkan pihak Colonial Pipeline menghentikan sementara semua operasi di pipa utamanya yang menyalurkan sekitar 45 persen dari semua konsumsi bahan bakar di Pantai Timur./ILUSTRASI 'RANSOMEWARE': PETE LONFORTH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /PETE LONFORTH FROM PIXABAY

Sementara FBI dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih,  tidak segera membalas pesan yang meminta komentar.  

Badan Infrastruktur dan Keamanan Keamanan Siber federal merujuk pertanyaan tentang insiden tersebut ke perusahaan.

Adapun upaya peretas yang gagal untuk meracuni pasokan air di kota kecil Florida telah meningkatkan kewaspadaan tentang betapa rentannya infrastruktur penting negara itu terhadap serangan penyusup yang lebih canggih. 

Anne Neuberger, wakil penasihat keamanan nasional Pemerintahan Presiden Joe Biden untuk keamanan siber dan teknologi baru, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press pada April 2021, bahwa pemerintah sedang melakukan upaya baru untuk membantu melindungi utilitas listrik, distrik air, dan industri penting lainnya dari serangan siber yang berpotensi merusak.

Tujuannya, untuk memastikan bahwa sistem kontrol,  yang melayani 50 ribu atau lebih orang di AS, memiliki teknologi inti untuk mendeteksi,  dan memblokir aktivitas dunia maya yang membahayakan.  

Sejak itu, Gedung Putih telah mengumumkan inisiatif 100 hari,  yang bertujuan melindungi sistem kelistrikan negara dari serangan siber,  dengan mendorong pemilik dan operator pembangkit listrik serta utilitas listrik untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi ancaman siber ke jaringan mereka.

Ini mencakup tonggak nyata untuk menerapkan teknologi sehingga  kalangan itu dapat melihat,  dan menanggapi gangguan secara real time.  

Pihak Departemen Kehakiman AS juga telah mengumumkan satuan tugas baru, yang didedikasikan untuk melawan serangan ransomware di mana datanya disita oleh peretas yang meminta pembayaran dari korban untuk merilisnya.*** 

 

Sumber: The Associated Press 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah