Ransomware Serang Perusahaan Energi AS: Pelaku Belum Minta Uang Tebusan!

- 9 Mei 2021, 01:17 WIB
RANSOMWARE - Serangan ransomware mengakibatkan pihak Colonial Pipeline menghentikan sementara semua operasi di pipa utamanya yang menyalurkan sekitar 45 persen dari semua konsumsi bahan bakar di Pantai Timur./ILUSTRASI 'RANSOMEWARE': PETE LONFORTH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
RANSOMWARE - Serangan ransomware mengakibatkan pihak Colonial Pipeline menghentikan sementara semua operasi di pipa utamanya yang menyalurkan sekitar 45 persen dari semua konsumsi bahan bakar di Pantai Timur./ILUSTRASI 'RANSOMEWARE': PETE LONFORTH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /PETE LONFORTH FROM PIXABAY

Baca Juga: Diduga Dendam dari Afghanistan, Veteran Tentara Dibunuh Rekan Setiba di AS

Mengacak dengan Enskripsi

Ransomware mengacak data organisasi korban dengan enkripsi. Penjahat ini juga meninggalkan instruksi di komputer yang terinfeksi tentang bagaimana menegosiasikan pembayaran tebusan dan setelah dibayar, memberikan kunci dekripsi perangkat lunak. 

Menurut Mike Chapple, profesor pengajar TI, analitik, dan operasi di Mendoza College of Business di Universitas Notre Dame,  yang juga mantan ilmuwan komputer di Badan Keamanan Nasional AS, sistem yang mengontrol saluran pipa tidak boleh tersambung ke internet karena rentan terhadap gangguan dunia maya. 

"Serangannya sangat canggih,  dan mampu mengalahkan beberapa kontrol keamanan yang cukup canggih. Tingkat kontrol keamanan yang tepat (untuk mengatasi) adalah tidak ada," kata Chapple. 

Brian Bethune, seorang profesor ekonomi terapan di Boston College, juga mengatakan,  dampak pada harga konsumen seharusnya berumur pendek selama penutupan pipa tidak berlangsung lebih dari satu atau dua pekan.

“Tapi,  itu adalah indikasi betapa rentannya infrastruktur kita terhadap serangan siber semacam ini,” katanya. 

Bethune mencatat, penghentian pasokan dari pipa tersebut,  terjadi pada saat harga energi telah naik,  karena ekonomi dibuka kembali lebih lanjut akibat dicabutnya pembatasan-pembatasan pandemi. 

Menurut klub otomotif AAA, rata-rata kebutuhan nasional untuk satu galon bensin biasa, telah meningkat empat sen sejak Senin, 3 Mei 2021,  menjadi 2,94 dolar AS. 

Colonial Pipeline menyatakan, pihaknya menyalurkan lebih dari 100 juta galon bahan bakar setiap hari, melalui sistem pipa yang membentang lebih dari 5.500 mil. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah