Ottoman Menginspirasi Vaksin Cacar sebelum Eropa

- 3 Mei 2021, 21:20 WIB
 VAKSIN CACAR - Naskah Ottoman menggambarkan salah seorang perintis  pengobatan awal, Ibnu Sina, yang dikenal di Barat sebagai Avicenna, merawat pasien dengan cacar.  Setelah Lady Mary Wortley Montagu (kanan) melihatnya di Turki, akhirnya Eropa mengembangkan vaksin modern./PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISTANBUL/GRUP GAMBAR UNIVERSAL VIA GETTY IMAGES VIA DAILY SABAH/
VAKSIN CACAR - Naskah Ottoman menggambarkan salah seorang perintis pengobatan awal, Ibnu Sina, yang dikenal di Barat sebagai Avicenna, merawat pasien dengan cacar. Setelah Lady Mary Wortley Montagu (kanan) melihatnya di Turki, akhirnya Eropa mengembangkan vaksin modern./PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISTANBUL/GRUP GAMBAR UNIVERSAL VIA GETTY IMAGES VIA DAILY SABAH/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Pada abad ke-20, cacar diperkirakan telah membunuh 300 juta orang,  dan 500 juta orang lainnya dalam  100 tahun terakhir sebelum virus itu dibasmi pada 1979. 

Baca Juga: Teroris Papua Jangan Mimpi Merdeka, Mahfud: Tak Dibahas di Forum Resmi Internasional

Senjata Biologis Bunuh Indian

Inggris bahkan menggunakan penyakit tanpa penyembuhan ini,  sebagai senjata biologis untuk melawan Prancis, dan penduduk asli Benua Amerika pada abad ke-18.  

Catatan sejarah menunjukkan, orang Inggris  memberikan selimut dan sapu tangan milik korban penyakit kepada suku asli supaya terinfeksi. 

Cacar, juga dikenal sebagai Monster Berbintik di masyarakat Barat, sebenarnya sebagian penderitanya sudah berhasil diobati di Timur, menggunakan metode, seperti variolation, yang tampaknya merupakan teknik vaksinasi primitif,  tetapi sebagian besar mencegah kematian, tidak seperti di Eropa.

Metode penyuntikan, yang telah diterapkan selama berabad-abad melawan penyakit cacar di tanah Utsmaniyah, diamati oleh istri Duta Besar Inggris untuk Istanbul pada 1721, Lady Mary Wortley Montagu.  

Dalam surat  yang ditulis ke negaranya,  Lady Montagu menyatakan heran atas sesuatu yang disebut vaksinasi melawan cacar di Istanbul.  

Surat itu menjadi dokumen tertua yang membuktikan produksi vaksin di Kekaisaran Ottoman. 

Prosedur variolasi ini melibatkan pemberian bubuk keropeng cacar,  atau cairan yang diambil dari pustula seseorang yang menderita cacar, kemudian dioleskan secara subkutan ke lengan atau kaki orang sehat yang belum terinfeksi.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x