Pada abad ke-20, cacar diperkirakan telah membunuh 300 juta orang, dan 500 juta orang lainnya dalam 100 tahun terakhir sebelum virus itu dibasmi pada 1979.
Baca Juga: Teroris Papua Jangan Mimpi Merdeka, Mahfud: Tak Dibahas di Forum Resmi Internasional
Senjata Biologis Bunuh Indian
Inggris bahkan menggunakan penyakit tanpa penyembuhan ini, sebagai senjata biologis untuk melawan Prancis, dan penduduk asli Benua Amerika pada abad ke-18.
Catatan sejarah menunjukkan, orang Inggris memberikan selimut dan sapu tangan milik korban penyakit kepada suku asli supaya terinfeksi.
Cacar, juga dikenal sebagai Monster Berbintik di masyarakat Barat, sebenarnya sebagian penderitanya sudah berhasil diobati di Timur, menggunakan metode, seperti variolation, yang tampaknya merupakan teknik vaksinasi primitif, tetapi sebagian besar mencegah kematian, tidak seperti di Eropa.
Metode penyuntikan, yang telah diterapkan selama berabad-abad melawan penyakit cacar di tanah Utsmaniyah, diamati oleh istri Duta Besar Inggris untuk Istanbul pada 1721, Lady Mary Wortley Montagu.
Dalam surat yang ditulis ke negaranya, Lady Montagu menyatakan heran atas sesuatu yang disebut vaksinasi melawan cacar di Istanbul.
Surat itu menjadi dokumen tertua yang membuktikan produksi vaksin di Kekaisaran Ottoman.
Prosedur variolasi ini melibatkan pemberian bubuk keropeng cacar, atau cairan yang diambil dari pustula seseorang yang menderita cacar, kemudian dioleskan secara subkutan ke lengan atau kaki orang sehat yang belum terinfeksi.