DAVAO , KALBAR TERKINI - Mayor Jenderal Ernesto Torres Jr, Komandan Divisi Infanteri ke-10 (10ID) Angkatan Bersenjata Filipina memberikan kesempatan terakhir kepada pemberontak dari gabungan komunis, Partai Komunis Filipina- Tentara Rakyat Baru-Front Demokratik Nasional (CPP-NPA-NDF) untuk menyerahkan diri.
Penegasan tersebut disampaikan di tengah seruan untuk mencabut Satuan Tugas Nasional untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal (NTF-ELCAC). Sebab, konflik lebih lima dekade tersebut telah menelan begitu banyak korban jiwa baik rakyat sipil, aparat negara serta para pemberontak sendiri.
“Kami berdoa dan berharap, agar kita semua mengesampingkan politik dan agenda pribadi untuk sementara waktu, dan bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mengakhiri pemberontakan," tegasnya sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Philippine News Agency (PNA), Senin, 3 Mei 2021.
Baca Juga: Teroris Papua Jangan Mimpi Merdeka, Mahfud: Tak Dibahas di Forum Resmi Internasional
"Kami mohon atas nama semua orang di garis depan yang menanggung pengorbanan tak terukur jauh, dari rumah mereka, dan ribuan orang yang terluka dan tewas memerangi pemberontakan komunis ini, " lanjut Torres.
Torres juga memuji Letnan Jenderal Antonio Parlade Jr, dan Wakil Sekretaris Lorraine Badoy, juru bicara satuan tugas anti-pemberontakan pemerintah. Sebab, kedua tokoh ini dianggap telah memberikan kejelasan kepada orang Filipina tentang masalah pemberontakan sambil 'membuka kedok; duplikat CPP, NP dan NDF.
“Mereka (pemberontak komunis) juga menebar ketakutan di antara anggota kelompok teroris komunis (CTG) mereka sendiri, dan juga kepada pendukungnya," tambahnya.
Baca Juga: Keutamaan Hari ke-21 Ramadhan, Allah Berikan Keistimewaan nabi Yusuf AS
Torres pun mengungkapkan kekesalannya dengan oknum-oknum terutama di dalam negeri Filipina sendiri, yang mendukung operasi kelompok CTG di berbagai komunitas.