Kelompok itu mengatakan lebih dari 20 desa menderita karena tanah dan air yang tercemar akibat penambangan tanah jarang. Pada 2020 dan 2019, Sungai Chipwe dua kali menjadi merah karena limbah pertambangan, menurut kelompok lingkungan.***
Sumber: The Irrawaddy, Wikipedia, berbagai sumber