Kaya akan Bahan Bakar Alternatif, Kalbar jadi Pilot Project Nasional Pengembangan Biomassa Energi

4 Mei 2021, 11:48 WIB
Salah satu cara mengubah limbah kelapa sawit menjadi biomassa yang mnerupakan alternatif bahan bakar. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Provinsi Kalbar, memiliki potensi yang sangat besar dalam memanfaatkan limbah batang sawit, terutama sebagai sumber energi biomasssa berupa biopellet.

Pelet biomassa (biopellet) ini, dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, karena keunggulannya, yaitu bersifat mudah terdegradasi dan dapat diperbaharui.

Baca Juga: Dobrak Promosi dan Pemasaran Berbasis Android, Dekrenasda Kalbar Perkenalkan Aplikasi Qriya

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kalbar, Adi Yani saat menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakornis).

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka pembahasan rancangan Kalbar sebagai Pilot Project Nasional untuk Pengembangan Biomassa Energi.

Selain Kadis LHK, Rakornis ini turut dihadiri Rektor Untan Pontianak, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., serta Perangkat Daerah Kalbar terkait.

Baca Juga: Sutarmidji: Update Data Konfirmasi Positif Covid-19 di Kalbar Capai 1.000

“Biomassa merupakan bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan energi. Biomassa juga merupakan jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan biologi dari tumbuhan, hewan dan mikrooragnisme menjadi sumber energy,” kata Adi Yani.

Meskipun prospektif, pemanfaatan limbah batang kelapa sawit sebagai pelet biomassa dari hasil peremajaan perkebunan sawit tersebut tidaklah mudah, dikarenakan biaya yang tidak murah.

“Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit, untuk memperoleh batang sawit, membawanya keluar dari area perkebunan dan mengirim batang tersebut ke pabrik pengolahan, itu yang membuat limbah batang sawit tersebut menjadi sangat mahal,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemprov Kalbar Tegas Larang Mudik, Gubernur Midji Siapkan 700 Kamar Isolasi

Dia menekankan, agar energi alternatif melalui pengembangan biomassa dari limbah batang kelapa sawit harus menjadi perhatian semua pihak.

Inovasi pemanfaatan limbah batang kelapa sawit merupakan salah satu solusi dan wujud nyata dari pembangunan yang berwawasan lingkungan.

“Inovasi pemanfaatan limbah batang kelapa sawit dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di desa dan juga secara langsung akan membantu Pemerintah Nasional untuk memenuhi kekurangan pasokan listrik di desa, sehingga dapat terwujud kemandirian listrik ditingkat desa,” ucapnya.

Baca Juga: Pemprov Kalbar Punya Program Gemar Sabar untuk Tingkatkan IPM Pendidikan

Sementara itu, Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko mengatakan pemanfaatan batang kelapa sawit sebagai sumber energi biomassa merupakan salah satu penerapan hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Penelitian pemanfaatan batang kelapa sawit sebagai sumber energi biomassa merupakan salah satu sumbangsih keilmuan dari Universitas Tanjungpura kepada masyarakat,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, batang kelapa sawit yang berumur 25 tahun ataupun yang sudah tua, saat ini belum dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Baca Juga: PPKM di Pontianak tak Digubris, Warkop Buka hingga Subuh

“Biasanya ditebang dan menjadi limbah, ataupun disuntik bahan kimia, sehingga menjadi pelapukan. Padahal sumber bahan baku batang kelapa sawit yang berlimpah merupakan potensi untuk menjadi sumber bahan baku energi,” papar Garuda Wiko. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler