Sosialisasi Empat Pilar, Maria Goreti: Pancasila Menyatukan Kita dan sebagai Anugerah Terbaik Bangsa

30 April 2021, 14:11 WIB
Maria Goreti, Anggota Komite I DPD dan MPR RI, menjelaskan posisi Pancasila saat Sosialisasi Empat Pilar. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

SANGGAU, KALBAR TERKINI - Maria Goreti, Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menegaskan, Bangsa Indonesia memiliki kekayaan yang sangat luhur, yakni Pancasila.

Sebagai kekayaan yang sangat luhur, Pancasila adalah dasar dan pedoman, dalam melangsungkan kehiduan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Gelar Sosialisasi Empat Pilar Unik, Maria Goreti Ingatkan Aspek Modeling Membumikan Pancasila ke Orang Muda

Kekayaan tidak ternilai Bangsa Indonesia adalah miliki adalah Pancasila.

Hal itu dikatakan Maria Goreti, dalam Sosialisasi Empat Pilar di hadapan Warga Dusun, Tokoh Adat Dayak, Sesepuh Adat Dayak, WKRI, tokoh  masyarakat, pemuda, remaja dan anak-anak.

Sosialisasi berlangsung beberapa hari yang lalu di Gedung Gereja Katolik, Stasi Jemongko (Stasi Gembala  Baik) Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.  

Baca Juga: Sri Wahyumi Manalip Kembali Dicokok KPK Sehari Usai Bebas, Ini Profil Mantan Bupati Talaud Tersebut

Menurutnya, rumusan nilai-nilai yang menggambarkan relasi dengan Jubata (Tuhan Yang Mahakuasa) dan dipraksiskan dengan rasa kemanusiaan.

“Terutama sebagai warga bangsa yang saling menyatukan harapan dalam kebersaman hidup bersama menuju kesejahteraan dan kebaikan bersama,” paparnya.

Maria menjelaskan, sungguh beruntung sebagai bangsa yang memiliki Pancasila. Di mana hidup bersama dengan 718 bahasa daerah, 1.340  suku atau etnis dengan segala adat, tradisi yang dihidupi selama ini.

Baca Juga: Amnesti Internasional Bicara HAM: KKB Papua pun Mendapatkan Pembenaran

“Jadi, betapa kaya dan beragamnya kita sebagai bangsa. Agama dan keyakinan yang beragam pula, sungguh anugerah yang tak ternilai,” tutur Maria.

“Semua itu berkat kita memiliki pondasi yang kokoh kuat, yaitu Pancasila.”  kata Senator asal Kalbar ini yang saat ini sedang memasuki periode keempat.

Maria Goreti mengatakan, bahwa dalam rentang waktu perjalanan sebagai bangsa memang tidak lurus-lurus saja, tidak aman-aman saja.

Baca Juga: Ketua MPR RI Soal KKB: Sikat Habis! Memangnya Mereka 'Pake' HAM?

Bangsa ini juga sedang menghadapi situasi yang tidak mudah Menurut hasil survei UIN tahun 2017 yang dimuat dalam Harian Kompas, lebih separuh pelajar dan mahasiswa intoleran terhadap satu sama lainnya.

Dalam kurun waktu 2018-2019 sedikitnya terjadi 31 kasus intoleransi di Indonesia.

Setidaknya, ada 12 kasus pelarangan atau pembubaran atas ritual, acara, ceramah dan sebagainya terhadap pelaksanaan agama di Indonesia. Tindakan ini yang terbanyak.

Baca Juga: Bantu Pekerja Dapatkan Hak, Kadisnakertrans Minta Pemda Segera Buka Posko THR

“Situasi seperti ini mesti diantisipasi dengan mengingatkan kembali seluruh komponen masyarakat dari Sabang Sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote dengan Dasar atau landasan Bangsa Indonesia berdiri, yakni Pancasila,”

Di sana terjamin dan dijamin kehidupan bersama secara damai karena Bangsa Indonesia merupakan Keluarga Besar yang sebagian besar masyarakat sebut sebagai Rumah Bersama.

“Tentu saja, kita sebagai bangsa juga belum sampai pada harapan awal, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan lain sebagainya,” lanjutnya.

Baca Juga: Kawah Sileri Pegunungan Dieng Alami Erupsi, Muntahkan Batu dan lumpur, Asap Tebal Hingga 70 Meter

Apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya memang  masih jauh, tetapi kita tidak boleh pesimis.

“Sebagai contoh, kita masih mengalami kendala bagaimana mewujudkan keadilan social dalam sila kelima Pancasila,” ujarnya.

Maria Goreti mengatakan di Kalimantan Barat, provinsi yang masih memiliki Indeks Kesenjangan Sosial Tinggi di antara 34 Provinsi lainnya di Tanah Air.

“Inilah tantangan kita bersama. Bukan hanya pemerintah, tetapi kita semua termasuk peserta sosialisasi,” kata Maria.

Baca Juga: Beda Nasib Dua Wakil Inggris, ini Hasil lengkap Laga Leg Pertama Liga Europa

Satu hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan pendidikan yang baik bagi anak-anak kita. Itu semua mesti diawali dari keluarga. Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama.

Dalam keluargalah, para anggota keluarga belajar saling mencintai, saling mengakui, saling menerima, dan saling melibatkan diri dalam diinamika hidup bersama.

“Di dalam komunitas terkecil itu, yaitu keluarga, anak-anak belajar perbedaan, keutamaan hidup,” ujarnya.

Baca Juga: Terus Bertambah, Kasus Covid-19 di Kalbar Tembus 7.503 dan sembuh 6.548 orang

Maria Goreti mengajak para guru untuk tidak jemu-jemu mengajak orang muda untuk terus terlibat dalam kebaikan bersama, terlibat dalam masyarakat dimana mereka hidup.

Harapannya nilai-nilai yang dibatinkan dalam keluarga, mereka bawa untuk menjadi kesaksian hidup di antara mereka.

Dalam kata penutupnya, Maria Goreti mengatakan sebagai anggota MPR kini mengemban amanat memasyarakatkan Pancasila di Tanah Air.

Baca Juga: Mewujudkan Janji pada Penjual Burung Bayan, Ketua FRKP dan JPIC OFM Cap Hadiri Sidang Perdana Kasus Jumardi

“Berdasarkan fungsinya tersebut, MPR RI terus berupaya memperkokoh dan mewujudkan misinya sebagai “Rumah Kebangsaan, pengawal Ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat,” lanjut Maria Goreti. ***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler