Manuver AS di Taiwan Picu Perang Nuklir, Desai: Biden Rekayasa Krisis!

- 11 Oktober 2022, 10:26 WIB
Pasukan AS menembakkan rudal Stinger dari kendaraan tempur lapis baja Stryker mereka selama latihan militer Sabre Strike di Rutja, Estonia 10 Maret 2022.
Pasukan AS menembakkan rudal Stinger dari kendaraan tempur lapis baja Stryker mereka selama latihan militer Sabre Strike di Rutja, Estonia 10 Maret 2022. /REUTERS/Ints Kalnins/

Pemerintahan Biden pun telah melakukan konsentrasi pasukan besar-besaran AS di Pasifik Barat, dengan 57 dari 111 kapalnya.

Semua kapal militer AS ini beroperasi di seluruh dunia dan terhubung dengan Armada Ketujuh.

Ini mencakup tiga 'super', dan tiga kapal induk yang lebih kecil, rumah bagi jet tempur F-35 berkemampuan nuklir.

Selain itu, AS telah terlibat dalam berbagai latihan militer di wilayah tersebut.

Ini termasuk apa yang disebut sebagai pelayaran 'Kebebasan Navigasi' melalui Selat Taiwan.

Tentu saja, penurunan kekuatan ekonomi AS selama beberapa dekade terakhir, juga disertai dengan penurunan kekuatan militer AS,.

Hal ini sebagaimana dibuktikan dalam serangkaian kegagalan militer AS abad ini, yang berpuncak pada penarikan secara memalukan dari Afghanistan.

Karena itu maka tak pelak lagi ada juga suara hati-hati yang muncul di AS.

Foreign Affairs juga dapat memuat berita olahraga berjudul 'Beijing Masih Memainkan Permainan Panjang di Taiwan', dan 'Mengapa China Tidak Siap untuk Menyerang'.

Tapi, sebuah lembaga kontra baru juga telah muncul di AS.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Russia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah