Irak Rusuh, 30 Tewas, Ulama Besar Syiah 'Turun Gunung'

- 1 September 2022, 16:21 WIB
Kelompok pendukung Moqtada al-Sadr di Zona Hijau, Baghdad, Irak, 29 Agustus 2022.
Kelompok pendukung Moqtada al-Sadr di Zona Hijau, Baghdad, Irak, 29 Agustus 2022. /Reuters/Alaa Al-Marjani/

Kelompok ini telah bentrok dengan pasukan keamanan selama dua hari dalam eskalasi serius dari krisis politik yang mencengkeram bangsa.

Al-Sadr dalam pidato yang disiarkan televisi, memberi para pendukungnya waktu satu jam untuk pergi.

Hanya dalam beberapa menit, beberapa di antara pendukungnya terlihat meninggalkan posisi mereka.

Sementara itu, militer Irak mengumumkan pencabutan jam malam nasional, yang semakin meningkatkan harapan bahwa ketenangan akan dipulihkan.

Baca Juga: Mujizat dari Lawatan Paus Francis: Presiden Iran Telpon PM Irak, Serukan Perdamaian!

Sebelumnya muncul kekhawatiran bahwa ketidakstabilan akan menyebar ke seluruh negeri.

Pemerintah Irak menemui jalan buntu sejak partai al-Sadr memenangkan kursi terbesar dalam pemilihan parlemen pada Oktober 2021.

Hanya saja, kemenangan itu tidak cukup untuk mengamankan pemerintahan mayoritas.

Hal itu menyebabkan pertikaian politik selama berbulan-bulan antara pengikut Syiah dari al-Sadr dan saingan Syiah lainnya yang didukung Iran.

Kekacauan pada Senin lalu itu dimulai ketika al-Sadr mengumumkan akan mengundurkan diri dari politik.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah