BAGHDAD, KALBAR TERKINI - Kerusuhan bersenjata di Irak akibat konflik antara sesama pendukung Syiah mulai tenang pada Selasa, 30 Agustus 2022 ini.
Pada Senin lalu, pertikaian ini meledak menjadi kerusuhan, yang melibatkan kelompok Syiah pendukung Sayyid Muqtada al-Sadr melawan tentara pemerintah.
Pihak militer mati-matian menahan serbuan para pendukung ulama besar Irak itu, yang menggunakan senapan mesin, dan granat berpeluncur roket.
Pertempuran yang menewaskan 30 orang itu, tak disebutkan apakah itu militer atau pendukung al-Sadr, terjadi di Zona Hijau di Baghdad, Ibukota Iran.
Zona Hijau adalah pusat perkantoran pemerintahan Irak di Baghdad, yang juga menjadi lokasi kedutaan-kedutaan.
Aal-Sadr, lahir pada 12 Agustus 1973, adalah keempat dari imam Syi'ah Irak, Ayatullah Agung Muhammad Sadiq al-Sadr, dan menantu dari Ayatullah Agung Muhammad Baqir al-Sadr.
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Wikipedia, al-Sadr adalah penguasa de facto bagian Kota Sadr Baghdad, dan mengetuai pasukan Tentara Mahdi.
Adapun pada Selasa, dilansir dari The Associated Press, al-Sadr meminta para pendukungnya untuk mundur dari Baghdad, Ibukota Iran.
Baca Juga: Iran-Irak Mesra, AS 'Sakit Gigi': Berikut Pernyataan PM Irak!