Rakyat Iran Bahagia, Penista Islam Disebut dalam Perjalanan ke Neraka

- 15 Agustus 2022, 04:20 WIB
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam,  novelnya banyak dicari.
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam, novelnya banyak dicari. /TH/Graham Turner

“Menyenangkan. Mereka yang menghina hal-hal suci umat Islam, selain hukuman di akhirat, akan mendapatkan hukuman di dunia, dari orang Islam sendiri," katanya.

Namun, yang lain khawatir bahwa serangan itu – terlepas dari mengapa itu dilakukan – dapat melukai Iran.

Ini karena insiden itu terjadi ketika Iran mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia.

“Itu (penikaman Rushdie) akan membuat Iran lebih terisolasi,” kata mantan diplomat Iran, Mashallah Sefatzadeh.

Sementara fatwa dapat direvisi atau dicabut, Pemimpin Tertinggi Iran saat ini Ayatollah Ali Khamenei tidak pernah melakukannya.

“Keputusan yang dibuat tentang Salman Rushdie masih berlaku,” kata Khamenei pada 1989.

“Seperti yang telah saya katakan, ini adalah peluru yang ada targetnya. Ini telah ditembak. Suatu hari, cepat atau lambat, akan mencapai target," tegasnya.

Pada Februari 2017, Khamenei dengan singkat menjawab pertanyaan terkait.

“Apakah fatwa tentang kemurtadan pembohong terkutuk Salman Rushdie masih berlaku? Apa kewajiban seorang Muslim dalam hal ini?”

Khamenei pun menjawab: “Keputusan itu seperti yang dikeluarkan Imam Khomeini.”

Halaman:

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah