Polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian.
Twitter menyatakan bahwa tim penegaknya sedang bekerja untuk mengatasi konten berbahaya yang berkaitan dengan serangan itu.
Hanya saja, penghapusan itu dilakukan 'secara proaktif menghapus' materi yang melanggar aturannya, yang mencakup pembatasan pada media sensitif termasuk kekerasan berbentuk grafis.
Twitter mendesak pengguna untuk menandai materi yang berpotensi sensitif dari serangan itu, sehingga dapat mengambil tindakan.
Baca Juga: Pengawalan terhadap Abe Ceroboh, Pelajaran Penting bagi Indonesia ketika Wiranto Ditikam
Video penyerangan masih dapat ditemukan dengan mudah di Twitter, beberapa jam setelah penyerangan.
Meta atas nama semua perusahaan teknologinya menyatakan bahwa mereka telah menghapus video yang menggambarkan momen penyerangan.
Akun Facebook dan Instagram tersangka juga telah dinonaktifkan.
“Kami sangat berduka dan terkejut atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Tuan Shinzo Abe,” kata Meta dalam sebuah pernyataan.
Meta menambahkan bahw apihaknya tidak akan mentolerir perilaku kekerasan apa pun di semua platformnya.