"Untuk menjaga platform kami menjadi tempat yang aman untuk terhubung, kami bekerja untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan insiden tersebut, ” tegas Meta.
Menurut Meta, pihaknya mengambil tindakan berdasarkan kebijakannya terhadap individu berbahaya, dan melabeli foto-foto serangan itu sebagai 'mengganggu'.
Sementara tu, YouTube menyatakan bahwa sistemnya menonjolkan video yang terkait dengan serangan dari 'sumber otoritatif'.
"Umpamanya dari organisasi berita," kata situs berbagi video ini.
YouTube menambahkan bahwa mereka akan menghapus konten apa pun yang melanggar aturannya, termasuk larangan konten kekerasan atau grafis. .
Senada itu, TikTok sedang bekerja untuk secepatnya dengan mengidentifikasi konten, akun, dan tagar yang terkait dengan insiden tragis.
Juga segera dihapus semua konten dan akun apa pun yang melanggar aturannya.***