Dokter yang menangani Abe mengatakan peluru yang menewaskan Abe cukup dalam hingga mencapai jantungnnya.
Baca Juga: Menlu Rusia dan AS Saling Tolak untuk Bertemu di Bali
Abe tertembak dua kali di bagian leher.
Akibatnya, sang PM terlama Jepang itu mengalami pendarahan hebat.
Dokter mengatakan setelah mengupayakan segala cara termasuk operasi terbuka, mereka tetap tidak dapat menghentikan pendarahan hingga akhirnya Abe meninggal dunia.
Dokter mengatakan jarak antara satu luka dengan yang lainnya sepanjang lima sentimeter.
Abe ditembak tiga kali di dada dan lehernya oleh Yamagami Tetsuya, seorang mantan Angkatan Laut Jepang, saat berpidato kampanye di depan stasiun Kota Nara.
Polisi menuturkan Tetsuya mengaku memang ingin membunuh Abe.
Alasannya karena dia tak suka dengan PM terlama yang memimpin Jepang itu.
Dalam konferensi pers yang disiarkan NHK, perwakilan kepolisian mengatakan bahwa senjata yang digunakan itu memiliki dimensi panjang 40 cm dan lebar 20 cm.